Liputan6.com, Kayong Utara - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan agar para bakal calon gubernur agar tak menggunakan isu suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) dalam berkampanye di Pilkada DKI Jakarta.
"Kampanye tanpa SARA itu komitmen semuanya, bukan hanya Anies-Sandi saja, tetapi Ahok pun juga harus berkomitmen," kata Hidayat di Kayong Utara, Kalimantan Barat, Jumat 14 Oktober 2016.
Advertisement
Hidayat menyebut pernyataan Ahok tentang Alquran beberapa waktu lalu adalah isu SARA yang seharusnya tidak dilakukan.
"Sekalipun Beliau meminta maaf, tetapi Ahok sendiri yang bilang tidak cukup meminta maaf saat kasus mahasiswa dari UI waktu itu," ujar politikus PKS itu.
Hidayat juga meminta agar aparat kepolisian menindaklanjuti tuntutan para demonstran kemarin.
"Saya harap rekan-rekan kepolisian untuk menindaklanjuti, bahwa itu juga aspirasi masyarakat yang dilakukan dengan damai, dan didukung oleh Menag dan Ketua MUI," ucap Hidayat seperti dikutip dari Antara.
Saat unjuk rasa di depan Balai Kota sejumlah ormas keagamaan menuntut penegak hukum agar menyeret bakal calon gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke dalam kasus penistaan agama.
Hidayat pun meminta agar ke depan, tidak ada lagi kampanye calon gubernur dan wakil gubernur yang menggunakan isu SARA.
"Sekali lagi kita sepakat, jangan ada kampanye SARA. Semuanya harus berkomitmen itu, jangan hanya satu yang diminta tidak, tetapi di tempat ibadah lain juga kampanye," tandas Hidayat.