Tak Ada Perusahaan yang Minat Beli Twitter, Benarkah?

Salesforce, perusahaan yang dianggap pembeli potensial Twitter mundur dari penawaran. Sehingga kini tak ada yang tertarik memiliki Twitter.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Okt 2016, 15:09 WIB
Ilustrasi Twitter (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Masa depan Twitter seolah dipertaruhkan terkait penjualan jejaring sosial microblogging tersebut. Sebelumnya, Salesforce dikabarkan jadi satu-satunya perusahaan yang tertarik mengakuisisi perusahaan besutan Jack Dorsey cs.

Meski begitu, informasi The Verge yang Tekno Liputan6.com kutip Sabtu (15/10/2016) justru menyebut perusahaan perangkat lunak berbasis cloud itu batal membeli Twitter.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh CEO Salesforce Marc Benioff kepada Financial Times, bahwa perusahaannya tak jadi menawar Twitter. 

Mundurnya Salesforce dari upaya akuisisi Twitter tentu membuat media sosial tempat mencuit itu kini tak diinginkan oleh perusahaan manapun. Sebab, sebelumnya Google, Disney, Apple, dan Verizon kompak membantah bahwa mereka berencana mengakuisisi Twitter.

Tidak hanya itu, menurut CNBC, Facebook juga sempat mengatakan tak tertarik memiliki Twitter. Begitu juga dengan perusahaan software terkemuka Microsoft.

Benarkah tak ada perusahaan yang tertarik pada Twitter? Jawabannya, hingga minggu ini belum ada satupun perusahaan yang menawar jejaring sosial yang berdiri 21 Maret 2006.

Artinya, hingga minggu ini belum ada kemungkinan Twitter akan diakuisisi. Karenanya, Twitter pasti makin tertekan, apalagi perusahaan harus memutar otak untuk meningkatkan pertumbuhan pengguna yang selama beberapa tahun terakhir ini justru mengalami penurunan.

Selain itu, pendapatan Twitter juga tumbuh sangat lambat, bahkan setelah perusahaan menghadirkan layanan baru, live video.

Twitter akan memaparkan kinerja perusahaan di kuartal ketiga 2016 pada 27 Oktober nanti. Kabarnya, pada kesempatan itulah akuisisi Twitter akan dibahas lebih lanjut. Siapa yang kira-kira akan tertarik membeli Twitter?

(Tin/Cas)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya