Liputan6.com, Liverpool - Pekan kedelapan musim 2015-2016 Liga Inggris menampilkan laga menarik yang mempertemukan Liverpool versus Manchester United di Stadion Anfield, Selasa (18/10/2016) dinihari WIB. Pada laga ini Juergen Klopp kemungkinan akan mengambil keuntungan dari penampilan inkonsistensi Setan Merah.
Dalam lima pertandingan terakhir di Liga Inggris musim ini, Liverpool tercatat belum pernah menelan kekalahan. Terakhir yang menjadi tumbal terakhir mereka adalah Swansea City di mana pasukan The Reds menggilas tuan rumah pada awal bulan ini dengan skor 1-2.
Baca Juga
Advertisement
Capaian itu berbanding terbalik dengan United. Pasalnya dalam lima pertandingan tim besutan Jose Mourinho hanya memetik dua kemenangan. Masalah lain yang harus diperhitungkan yakni Setan Merah sudah kebobolan sebanyak tujuh kali dalam empat pertandingan terakhir mereka.
Inilah yang patut diwasdapai ketika United bertandang ke markas Liverpool yang sedang berada dalam performa apik musim ini. Namun, perlu diingat bahwa pada bagian ini tidak untuk membahas mengenai prediksi mengenai materi pemain atau strategi yang akan diterapkan kedua pelatih top dunia tersebut.
Tapi, lebih kepada momen dan fakta penting saat Liverpool bentrok dengan Manchester United.
Berikut momen dan fakta menarik tentang Liverpool versus Manchester United:
Kemenangan Tertunda di Musim 1994-1995
1. Kemenangan Tertunda di Musim 1994-1995
Jutaan pasang mata di dunia sempat dibuat heboh ketika Manchester United bertamu ke Anfield pada 1994. Maklum saja, saat itu tim tamu mampu memborong tiga gol dalam waktu 23 menit melalui Steve Bruce, Ryan Giggs, dan Denis Irwin.
Tetinggal 0-3 dari United tak lantas buat pemain Liverpool menyerah. Mereka secara perlahan mulai bangkit dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Dua gol dicetak oleh Nigel Clough. Sementara satu gol tambahan disumbangkan Neil Ruddock. The Reds pun akhirnya sukses menunda kemenangan United di Anfield.
Advertisement
Kasus Rasial Mencuat
2. Kasus Rasial Mencuat
Insiden rasisme terjadi di laga ini. Saat itu melibatkan Luis Suarez dan Patrice Evra pada 15 Oktober 2011. Peristiwa itu lalu jadi bahan pembicaraan hangat di sejumlah media Eropa.
Saat itu Evra menuduh Suarez mengeluarkan perkataan yang kurang sopan dan melakukan tindakan rasis selama pertandingan kandang Liverpool menjamu Manchester United. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) lantas tergerak melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan FA akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Suarez. Ia terbukti bersalah lantaran mengeluarkan perkataan kurang sopan dan ia saat itu dilarang tampil selama delapan pertandingan.
Lima Tahun Belum Pernah Bermain Imbang
3. Lima Tahun Belum Pernah Bermain Imbang
Dalam lima tahun ke belakang, pertandingan Liga Inggris yang mempertemukan Liverpool kontrak Manchester United ternyata tak pernah berakhir dengan skor imbang. Terakhir kali pertemuan itu berakhir imbang 1-1 pada 15 Oktober 2011 atau musim 2011-2012.
Jika dilihat dari 11 pertemuan mereka di Liga Inggris. Liverpool hanya mampu memetik tiga kali kemenangan saja. Sementara United memborong delapan kemenangan di mana tiga poin sempurna berhasil dicuri saat bertamu ke Anfield.
Melihat statistik pertemuan itu tentu akan sulit buat tuan rumah. Karena ini akan sangat mengganggu konsentrasi pemain jelang laga tersebut.
Advertisement
10 Kartu Merah
4. 10 Kartu Merah
Tak sah rasanya jika hanya mambahas catatan rekor kedua tim saja. Karena setiap pertemuan musuh bebuyutan di lapangan hijau selalu menghadirkan cerita menarik, terutama mengenai kartu merah.
Jika dilihat rekor pertemuan kedua tim dari Soccerpunter, 10 kartu merah berhasil dilayangkan wasit selama Liverpool bentrok melawan United. Javier Mascherano adalah salah satu pemain yang doyan diusir pengadil lapangan hijau dengan menerima dua kartu merah.
Tapi itu belum seberapa jika dibandingkan dengan Nemanja Vidic. Pasalnya mantan pemain United itu merupakan pendulang kartu merah terbanyak (empat), termasuk dalam tiga pertemuan berturut-turut di September 2008 hingga Oktober 2009.
Penalti
5. Penalti
Tiga dari empat pertemuan terakhir, kedua tim selalu mencetak gol dari titik putih. Pada September 2015 lalu misalnya, Ander Herrera ditunjuk sebagai algojo dan menyelesaikannya dengan sempurna. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 3-1.
"Tidak pernah, saya tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi algojo. Tapi pelatih saya mengatakan bahwa saya memiliki kualitas untuk mengambil penalti dan saya telah berlatih setiap akhir pekan. Dan ketika ada kesempatan saya berhasil menyelesaikan kesempatan itu," ujar Herrera kala itu.
Penalti kedua terjadi pada 10 Maret 2016 lalu. Adalah Daniel Sturridge, yang sukses membuat meneer Louis van Gaal cemberut setelah sepakan bola matinya memperlebar keunggulan Liverpool di babak pertama dengan skor 1-0 leg pertama fase gugur Liga Europa.
Sepekan kemudian peristiwa kembali terjadi. Kali ini giliran Anthony Martial yang sukses menyelesaikan tugasnya dengan sempurna setelah sepakan kaki kanannya mampu menggetarkan gawang Liverpool di leg kedua Liga Europa yang berakhir 1-1.
(Penulis: David Permana)
Advertisement