Ahok dan Pesan Kesabaran Lewat Ulos dari Sabam Sirait

Akhirnya, Ahok maju ke depan para hadirin mengklarifikasi pesan kesabaran lewat ulos itu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Okt 2016, 19:39 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama saat menghadiri HUT ke-80 politisi senior Sabam Sirait di Jakarta, Sabtu (15/10). Memasuki usia ke-80 Sabam memberikan masukan agar Indonesia tetap menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri perayaan hari ulang tahun ke-80 politisi senior Sabam Sirait. Dalam acara itu, Sabam sempat menanyakan ulos yang pernah diberikan kepada Ahok.

Dalam sebuah video, Ahok menjadi tokoh dan pejabat yang mendapat ulos secara langsung dari Sabam. Kain itu menunjukkan agar Ahok lebih bersabar dalam memimpin.

Sebelum menyampaikan sambutan, masalah ulos dan pesan kesabaran itu kembali dibahas. Pengamat politik Efendi Ghazali yang menjadi pembawa acara menanyakan keberadaan ulos itu.

"Sekarang dimana, Pak? Di atas piano? Di ruang kerja? Oh tidak, di rumah. Sapa tahu kalau di ruang kerja asal lihat ulos jadi sabar lagi," gurau Efendi di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Akhirnya, Ahok maju ke depan para hadirin mengklarifikasi pesan kesabaran lewat ulos itu. Menurut dia, Sabam tidak pernah memberikan nasihat untuk menjaga kesabaran.

"Saya mau cerita gimana ya, saya dengan Beliau itu jarang sekali nasihat soal sabar. Itu salah. Enggak bener. Beliau enggak pernah bilang, Hok sabar," ungkap Ahok.

Sabam malah coba menantang keinginan berpolitiknya melalui beberapa saran menjebak. Misalnya, Ahok diminta konsen saja di dunia bisnis tidak perlu ikut berpolitik.

"Banyak orang enggak tahu ketika Ibu Mega (Megawati) sedang di Bali memutuskan siapa pendamping Pak Jokowi 2012, saya sedang makan siang dengan Beliau," kata Ahok.

Justru nasihat yang disampaikan Sabam dan paling berkesan untuk Ahok bukan soal kesabaran. Tapi bagaimana menciptakan peluang yang sama bagi setiap warga negara untuk menjadi pejabat.

"Nasihat Beliau sangat penting yang saya ingat sampai sekarang. Kita bukan bicara menduduki jabatan jadi DPR, gubernur, presiden, maupun menteri. Yang dikatakan Beliau itu bagaimana seluruh anak bangsa memiliki hak yang sama menduduki jabatan apa pun di negeri ini. Itu yang selalu Beliau tanamkan," tegas Ahok.

Bagi Ahok, Sabam memperlihatkan bagaimana politik yang bersih. Sabam merupakan contoh bagaimana mengabdi pada negara guna mencapai cita-cita proklamasi.

"Kalau kita jujur, kalau kita mengabdikan diri, kita bisa mentransformasi bangsa kita menuju cita-cita Proklamasi. Ini yang dibicarakan Beliau. Jadi enggak pernah ingetin soal sabar. Itu kan yang ngomong cuma Ara (anak Sabam Sirait, Maruarar Sirait) aja, bukan bapaknya," pungkas Ahok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya