Liputan6.com, Motegi - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memulai MotoGP 2016 dengan sangat impresif. Bahkan, dia sempat memuncaki klasemen pembalap hingga MotoGP Prancis pada 8 Mei 2016.
Namun, sejak itu Rossi malah sering mengalami nasib sial. Kerusakan mesin atau sejumlah penyebab lain seperti perubahan cuaca saat balapan membuatnya gagal finis.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan ban dari Bridgestone ke Michelin mulai tahun ini juga menjadi faktor kegagalan Rossi meraih gelar juara dunia yang kesepuluh. Pembalap asal Italia itu sering kali mengeluhkan kualitas ban yang tidak cocok dengan lintasan.
Puncaknya terjadi di MotoGP Jepang yang berlangsung di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016). The Doctor terjatuh, karena terlalu bernafsu mengejar pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez.
Kesalahan itu membuat Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP untuk kali ketiga. Marquez bisa menjadi juara dunia setelah rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo juga terjatuh.
Sepanjang MotoGP 2016, setidaknya ada lima kesialan Rossi yang membuatnya gagal menjadi juara dunia. Apa saja itu? Simak di halaman selanjutnya.
Kopling Rusak
Kesialan pertama yang menimpa Rossi pada MotoGP 2016 terjadi di Austin, Amerika Serikat, 10 April 2016. Dia terjatuh pada tikungan kedua di lap ketiga karena kerusakan pada kopling.
Ketika itu, Rossi kehilangan tenaga dari kopling yang membuatnya selip. Padahal, pembalap asal Italia itu mengaku tidak membuka gas motornya terlalu banyak.
"Saat start saya mengalami kesialan, kopling terbakar. Saya sedang di posisi tiga, tapi kopling terlalu selip jadi harus melambat untuk memperbaiki kinerja kopling dan saya kehilangan posisi," kata Rossi ketika itu.
Akibat kerusakan pada kopling, Rossi terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Advertisement
Motor Berasap
Pada 22 Mei 2016, Rossi berharap bisa memenangkan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Hasratnya memetik 25 poin sangat besar, karena tampil di rumah dan suporternya sendiri.
Harapan itu sirna karena motornya mengeluarkan asap pekat. Hal itu membuatnya terpaksa mundur dari balapan. Masalah elektronik menjadi penyebab utamanya. Kerusakan ini mengakibatkan rev limiter atau komponen untuk membatasi putaran mesin agar tidak melebihi RPM (Rotation Per Minute) hancur.
"Akibat masalah elektronik, rev limiter membuat katup dan piston motornya mengalami kerusakan," ucap Kepala Proyek Yamaha untuk MotoGP, Kouji Tsuya.
Tidak hanya rev limiter, motor Rossi juga mengalami kerusakan pada overrev yang mengakibatkan motornya ngebul di Mugello. "Overrev pada motor Rossi melewati batas saat dia memacu motornya secara maksimal di lintasan lurus," kata Tsuya.
Balapan Basah
Rossi membuang peluang berada di podium pertama pada MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, 26 Juni 2016. Sepanjang balapan yang sempat diguyur hujan, Rossi berada di urutan terdepan.
Namun ketika balapan menyisakan 10 lap lagi, Rossi yang terlalu ambisius malah terjatuh. Dia pun gagal menyelesaikan balapan dan menambah poin. MotoGP Assen dimenangkan oleh Jack Miller.
"Jumlah air terlalu banyak dan itu sangat berbahaya. Motor mulai Aquaplane banyak dan Anda tidak bisa melihat apa-apa di belakang pebalap lain," ucap Rossi.
"Tapi saya melakukan kesalahan. Saya mendorong terlalu keras. Itu terlalu banyak. Itu adalah kesalahan bodoh dan saya sangat menyesal untuk semua tim karena hari ini kami bisa menang," kata pria berusia 37 tahun tersebut.
Advertisement
Keras Kepala
Lagi-lagi Rossi gagal naik podium MotoGP 2016. Kali ini di Sirkuit Sachsenring, Minggu (17/7/2016). Menariknya, kegagalan kali ini diakibatkan karena dia tidak mematuhi crew Movistar Yamaha.
Balapan diawali dengan lintasan basah. Rossi sempat memimpin balapan pada lap ketiga. Pada pertengahan lomba atau lap ke-17, lintasan sirkuit mulai kering.
Memasuki lap ke-20, crew Movistar Yamaha mengirim pesan kepada Rossi untuk masuk pit agar mengganti motornya dengan ban kering. Tapi, Rossi tidak mau mematuhi perintah tersebut.
Sifat keras kepala Rossi membuat jengkel tim Movistar Yamaha. Dari pit, tak sedikit crew Rossi yang geleng-geleng kepala. Pria asal Italia itu baru mengganti motornya pada lap ke-23. Kondisi ini dimanfaatkan Marquez. Saat Rossi masuk pit, Marquez langsung melejit ke posisi kedua.
Marquez pun melesat dan memimpin balapan ketika Jack Miller masuk pit di lap ke-24. Kondisi ini terus dimanfaatkan Marquez, pembalap asal Spanyol.
Keberuntungan pun akhirnya menjadi milik Marquez. Hingga balapan berakhir, dia berhasil memenangkan balapan MotoGP Jerman. Sementara Rossi berada di urutan kedelapan.
Motor Selip
MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016), Rossi sedang berusaha mengejar selisih poinnya dengan Marquez yang memuncaki klasemen.
Sayangnya, mantan pembalap Ducati itu kembali tertimpa kesialan. Rossi terjatuh di tikungan kesepuluh lap ketujuh. Dia mengatakan bahwa motornya mengalami masalah pada ban depan.
"Saat berada di tikungan, saya tidak terlalu cepat, tidak berada di jalur luar atau terlalu dalam. Hanya saja saya kehilangan cengkraman di bagian depan. Itu merupakan kesalahan saya," ucap Rossi, dikutip dari Crash.
"Itu sangat memalukan karena sangat cukup kuat dan memiliki kecepatan yang bagus," kata pria berusia 37 tahun tersebut.
Kegagalan itu membuat Marquez keluar sebagai juara dunia MotoGP 2016. Marquez sudah mengumpulkan 273 poin, unggul 77 poin dari Rossi yang berada di posisi kedua.
Advertisement