Liputan6.com, Motegi - Marc Marquez melanjutkan dominasi pembalap MotoGP asal Spanyol sebagai pemenang di kelas utama MotoGP dalam empat musim berturut-turut. Kemenangan itu didapat tepat saat menjalani balapan di kampung halaman tim Honda di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, Minggu (16/10/2016).
Marquez pun resmi dikukuhkan sebagai juara MotoGP 2016. Sebelumnya, di musim 2015, rekan senegara Marquez, Jorge Lorenzo, yang jadi kampiun, melanjutkan sukses Marquez di dua musim sebelumnya, 2013 dan 2014.
Baca Juga
Advertisement
Marquez menorehkan banyak prestasi, tak hanya soal kemenangan pertamanya di Motegi. Tapi dia juga mampu menelurkan rekor baru sebagai pembalap termuda yang mampu memenangkan tiga gelar juara dunia di kelas utama pada usia 23 tahun dan 242 hari.
Rekor itu sebelumnya pernah dipegang oleh Valentino Rossi pada 2003 lalu saat ia masih berusia 24 tahun dan 230 hari. Sehingga tak heran jika Marquez berhasil mencetak banyak prestasi di musim ini. Bakat hebat Marquez sendiri sudah tercium sejak memulai debutnya di kelas utama pada 2013 lalu.
Ya, pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu sempat membuat penikmat balap kuda besi menggelengkan kepala. Marquez tercatat sebagai pembalap muda pertama yang memenangkan juara dunia kelas utama setelah Kenny Roberts menjadi juara 500 cc pada 1978.
Patahkan Rekor Spencer
Saat berusia 20 tahun 266 hari, Marquez mematahkan rekor yang dipegang Freddie Spencer sebagai juara dunia termuda 500cc pada 1983 (21 tahun 258 hari). Ini sepenggal cerita tentang Marquez dan sebenarnya masih ada banyak lagi cerita tentang 'bocah ajaib' ini.
Tapi jika menengok ke belakang, tentang rekor juara dunia tidak ada yang bisa menyentuh Giacomo Agostini. Legenda balap motor asal Italia itu mengoleksi 15 kali juara di semua kelas. Delapan trofi berhasil diamankan sejak tahun 1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972 dan 1975 di kelas 500cc.
Adapun pembalap tersukses dalam meraih gelar juara dunia terbanyak di era MotoGP adalah Rossi dengan enam kali juara dunia. Jika kelas 500cc pada 2001 dihitung, secara keseluruhan ia sudah mengumpulkan tujuh dan hanya tinggal satu trofi lagi untuk menyamai rekor Agostini.
(David Permana)
Advertisement