Liputan6.com, Motegi - Pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez mengaku dirinya tidak punya firasat bakal menjadi juara dunia MotoGP 2016 pada hari ini, Minggu, 16 November 2016. Pada MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, dia memilih untuk mengindari balapan dengan Valentino Rossi.
Marquez berhasil menyabet gelar ketiganya di Sirkuit Motegi. Dia sudah mengumpulkan 273 poin. Rider asal Spanyol tersebut unggul 77 poin dari pesaing terdekatnya, Rossi, yang tidak akan mampu terkejar karena balapan menyisakan tiga seri lagi.
Baca Juga
Advertisement
"Saya merasa biasa saja. Sarapan, pergi ke toilet, dan melakukan hal yang wajar. Biasanya, kalau gugup, saya pasti ke toilet terus. Tapi, hari ini saya sangat santai," ucapnya, dikutip dari Crash.
Pria berusia 23 tahun itu menjadi juara dunia MotoGP 2016 setelah dua rider Yamaha Movistar, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh. Rossi jatuh di lap ketujuh, sedangkan Lorenzo pada lap ke-20.
"Ketika balapan masih menyisakan lima atau enam lap, saya berpikir: 'Oke, saya harus finis di posisi ketujuh atau delapan di Australia (pekan depan).' Kemudian saya mengetahui Lorenzo jatuh, rasanya saya mulai menggila," ujar Marquez.
Menghindari Persaingan
Lebih lanjut, Marquez juga sempat menghindari persaingan dengan Rossi di awal balapan. Ketika itu yang ada di otak Marquez hanya membuat jarak dengan Rossi.
"Rossi sempat menyalip saya tiga atau empat kali. Dia mengerem terlalu keras dan membuatnya melebar. Saya tidak mau bertarung dengannya jadi saya harus meninggalkan Rossi," katanya.
Advertisement