Liputan6.com, Klungkung, Bali - Jumlah korban tewas akibat ambruknya Jembatan Kuning penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung, Bali, sempat simpang siur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun sempat menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 9 orang, namun kemudian meralat menjadi 8 korban jiwa.
"Sehubungan adanya perbedaan jumlah korban meninggal dunia akibat jembatan Lembongan runtuh, maka data sementara adalah 8 orang meninggal. Ada beberapa versi laporan jumlah korban meninggal, yaitu 8 dan 9 dari BPBD, Kantor SAR, puskesmas, dan lain-lain. Untuk itu data yang benar adalah 8 orang meninggal dunia," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (16/10/2016) malam.
Adapun kedelapan korban meninggal akibat jembatan ambruk di Nusa Lembongan, Klungkung, Bali adalah:
1. I Wayan Sutamat, 49 tahun, asal Jungut Batu
2. Putu Ardiana, 45 tahun, Lembongan
3. Ni Wayan Merni, 55 tahun, Jungut Batu
4. I Putu Surya, 3 tahun, Jungut Batu
5. I Gede Senan, 40 tahun, Kutampi Np
6. Ni Wayan Sumarti, 56 tahun, Dusun Klatak
7. Ni Putu Krisna Dewi, 9 tahun
8. Ni Kadek Mustina, 6 tahun
"(Sebanyak) 30 orang luka. (Sementara yang dirawat) 22 orang luka ringan dan 2 orang luka berat. Semua dirawat di puskesmas," Sutopo menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Jembatan gantung penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung, Bali itu roboh pada Minggu malam tadi sekitar pukul 18.30 Wita. Saat roboh di atas Jembatan Kuning yang disebut pula Jembatan Cinta itu terdapat banyak warga karena sedang mengikuti upacara keagamaan di Pura Bakung Ceningan, yaitu Hari Nyepi Segara, di mana tidak melakukan aktivitas di laut.
"Sebelum runtuh (jembatan) sudah goyang-goyang kemudian ambruk. Beberapa pengendara motor dan orang jatuh ke laut yang sedang surut. Beberapa warga yang ada di lokasi langsung berusaha menyelamatkan korban. Beberapa korban yang jatuh ada yang langsung berenang dan berjalan di selat. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah warga yang jatuh saat jembatan ambruk," Sutopo membeberkan.
Diduga karena kelebihan beban karena banyaknya masyarakat di atas jembatan, sehingga sling putus dan jembatan ambruk ke laut. "Selain itu beberapa kali (jembatan) juga pernah rusak dan sudah mendapat perbaikan. Lokasi di kepulauan menyebabkan kesulitan untuk melakukan evakuasi," juru bicara BNPB memungkasi.