Liputan6.com, Kachin - Penambang di Myanmar menemukan batu giok seberat 175 ton dalam penggaliannya. Hasil tambang berharga itu bernilai sekitar US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun.
Media setempat melaporkan, batu setinggi 4,3 meter dengan panjang 5,8 meter itu ditemukan di sebuah tambang yang memproduksi giok. Letaknya di negara bagian Kachin, di utara Myanmar.
Advertisement
Batu itu adalah ukurannya nomor dua terbesar, seperti yang dijadikan ukiran patung di Jade Buddha Palace di China yang beratnya mencapai 260 ton. Demikian dilaporkan media Inggris Mirror Online.
"Kami pikir kami telah memenangkan lotre. Tapi ini milik negara. Hal ini untuk menghormati para pemimpin kita," ujar penambang bernama Sao Min, 44 dikutip Mirror online yang Liputan6.com lansir dari Straits Times, Senin (17/10/2016).
Media itu mengatakan, batu tersebut akan dikirim ke China untuk dibuat menjadi perhiasan dan patung-patung.
Myanmar adalah sumber dari sebagian besar jadeite atau batu giok terbaik di dunia. Sedangkan China merupakan pasar terbesar di dunia untuk batu permata.
Industri giok bernilai miliaran dolar Myanmar sebelumnya mendapat kritik dari banyak pihak. Alasannya dinilai berbahaya dan memiliki sistem yang keamanan buruk.
Tanah longsor adalah bahaya umum yang kerap dihadapi pekerja tambang, terutama mereka yang memilah-milah dari tumpukan sampah yang ditinggalkan oleh perusahaan pertambangan industri skala besar.
Tahun lalu, lebih dari 100 orang tewas dalam tanah longsor di lokasi tambang di Kachin.