Liputan6.com, Jayapura - PT PLN (Persero) siap menyukseskan PON XX Tahun 2020 di Papua. Saat ini PLN sedang membangun proyek kelistrikan yang rencananya bisa selesai pada 2019.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjelaskan, PLN telah memulai enam proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat senilai Rp 989 miliar. Proyek tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Jayapura, ibukota Provinsi Papua, Senin (17/10/2016).
Keenam proyek tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW dan Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem – Waena – Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu PLN juga membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena – Sentani 20 Mega Volt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.
Dari enam pembangkit, dua diantaranya merupakan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan. "Enam proyek PLN ini mampu menghemat pemakaian BBM hingga Rp 161 miliar," kata Sofyan Basir, Senin (17/10/2016).
Kehandalan listrik di Papua dan Papua Barat semakin baik karena ditopang dengan sistem transmisi 70 kV dan Gardu Induk 20 MVA. Dimana SUTT 70 kV dan Gardu Induk tersebut merupakan GI pertama dan SUTT 70 kV pertama di Papua.
Khusus untuk SUTT 70 kV yang terbentang dari Orya Genyem hingga Jayapura terdiri dari 323 tower.
"Kami juga sedang mengerjakan pembangkit baru berkapasitas total 253 MW yang tersebar di 13 titik di Papua dan Papua Barat, transmisi sepanjang 246 kilo meter sirkit dan 8 gardu induk dengan nilai investasi Rp 7 triliun,” ujar Sofyan.
Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW, dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8 persen per tahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan. (Katharina/Gdn)