Liputan6.com, Jakarta PSSI akhirnya memilih untuk mengikuti arahan FIFA terkait Kongres Pemilihan PSSI 2016. Polemik mengenai lokasi pun berakhir. Dipindah ke Jakarta membuat waktu Kongres Pemilihan juga diundur menjadi paling lambat 10 November 2016.
"Saya pikir apa yang sudah diputuskan PSSI itu adalah hasil yang positif meski mereka mengatakan hanya mengikuti perintah FIFA. Tak perlu diperdebatkan lagi itu hasil lobinya siapa," kata Gatot S Dewa Broto kepada wartawan di kantor Kemenpora.
Baca Juga
Advertisement
Drama tarik ulur mengenai lokasi Kongres Pemilihan PSSI memang telah berakhir seiring keluarnya surat FIFA. Awalnya, Komite Eksekutif (Exco) sudah menentukan soal lokasi Kongres yang dihelat di Makassar. Penunjukkan Makassar pun tak mendapat penolakan dari para voters yang notabene memiliki hak suara di Kongres PSSI.
Hal itu tak sejalan dengan rekomendasi yang diberikan Kemenpora. Menpora Imam Nahrawi menginginkan agar hajatan tersebut digelar di Yogyakarta. Kedua pihak pun sempat saling ngotot untuk mempertahankan pendapatnya.
Pada akhirnya, kedua pihak menggelar pertemuan dengan kantor Kemenpora. Dari pertemuan itu, belum ada titik temu di antara kedua belah pihak mengenai lokasi, meski Kemenpora menyatakan sudah sepakat di Jakarta. Ternyata, Kemenpora pun sudah berkirim surat kepada FIFA mengenai hal tersebut.
Dalam surat resminya yang ditujukan kepada Gatot tertanggal 14 Oktober 2016, FIFA mengaku telah menerima informasi dari Exco PSSI mengenai rencana penundaan Kongres PSSI hingga 10 November 2016. Sementara untuk lokasi kongres akan digelar di Jakarta, dari sebelumnya di Makassar.
"Kami mohon maaf kepada Gubernur Sulawesi Selatan, masyarakat, dan Walikota Makassar bahwa Kongres Pemilihan harus pindah tempat. Ini semata-mata adalah seperti yang disampaikan Pak Menteri untuk mencari titik tengah mengenai lokasi," kata Gatot.
Semangat Pahlawan
Di sisi lain, Kongres Pemilihan PSSI pada 10 November 2016 nanti bertepatan dengan Hari Pahlawan. Mengenai hal itu, Gatot pun menyampaikan harapan-harapan Kemenpora terhadap momen tersebut.
"Semoga kongres nanti bisa mendeskripsikan semangat pahlawan. Siapa pun yang terpilih nanti harus betul-betul total untuk sepak bola, harus bisa mengakomodasi semua pihak, termasuk yang sebelumnya berseteru," tutur Gatot.
Advertisement