Liputan6.com, Motegi - Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, belum bisa mengusir kekecewaan akibat gagal menjadi juara MotoGP 2016. Padahal, ia sudah berjuang cukup keras untuk meraih gelar juara dunia ke-10 di semua kelas dalam tiga musim terakhir.
Sayang, keberuntungan masih belum memihak kepada Rossi. Jika di musim lalu ia gagal karena disalip Jorge Lorenzo di lap terakhir, kali ini peluang The Doctor sudah dipastikan tertutup saat musim baru menyisakan tiga seri lagi.
Baca Juga
Advertisement
Setelah Rossi terjatuh pada lap ketujuh MotoGP Jepang 2016 di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016), gelar juara sudah dipastikan menjadi milik pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Koleksi 196 poin Rossi sudah tak lagi bisa mengejar 273 poin Marquez.
"Bagi saya, kami memulai dengan sangat baik, tapi di paruh kedua musim, Honda melakukan banyak improvisasi dan mereka menyelesaikan masalah yang dimiliki di awal. Yamaha bekerja, namun paket baru yang mereka bawa tak bekerja. Kami tak pernah membuat langkah," tutur Rossi seperti dikutip Motorsport.
Sejatinya, kegagalan menjadi juara dunia musim ini lebih banyak diakibatkan karena kesalahan Rossi sendiri. Terlepas dari kopling yang terbakar pada MotoGP Austin, ia melakukan kesalahan besar di Italia, Belanda, Jerman, dan Jepang.
Kegagalan Rossi meraup poin di empat seri dalam semusim menjadi penyebab utama mengapa ia gagal menjadi juara dunia. Selain itu, kedewasaan dan konsistensi Marquez juga memiliki andil besar.
"Tahun lalu dan sebelumnya, seperti biasa, Yamaha bekerja dan motor meningkat. Tahun ini, paket baru tiba, kami menjalankan tes, tapi dalam kenyataannya kami tetap di sana (level yang sama)," jelas Rossi.
Meski gelar juara dunia pembalap sudah direbut Marquez, Rossi masih bisa membawa Yamaha menjadi juara dunia konstruktor MotoGP 2016. Pasalnya, Yamaha hanya tertinggal 28 poin dari Honda di klasemen konstruktor.