2 Artis Hollywood Korban Pemerkosaan Ini Melawan Donald Trump

Publik AS tengah dihadapkan pada isu pelecehan seksual yang diduga melibatkan salah satu capres, Donald Trump.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Okt 2016, 19:42 WIB
Aktris Hollywood, Rose McGowan mengakui dirinya sebagai korban pemerkosaan (Reuters)

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat (AS) diguncang isu pelecehan seksual terhadap kaum perempuan. Beberapa di antaranya diduga melibatkan calon presiden asal Partai Republik, Donald Trump.

Pelecehan seksual terhadap kaum perempuan menjadi topik utama di Negeri Paman Sam setelah pada 7 Oktober lalu, media The Washington Post merilis sebuah video yang menampilkan Trump. Ia terekam melontarkan sejumlah pernyataan vulgar.

"Aku secara otomatis tertarik dengan keindahan. Aku mulai menciumi mereka. Itu seperti magnet. Tinggal cium saja. Aku bahkan tak ingin menunggu. Dan ketika Anda seorang bintang mereka akan membiarkan Anda melakukannya. Anda dapat melakukan apa saja," ujarnya dalam video yang direkam pada 2005 itu.

Dalam debat kedua yang berlangsung pada 9 Oktober lalu, Trump menegaskan ia tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan. Namun pernyataannya itu justru memicu kemunculan sejumlah wanita yang terang-terangan mengaku pernah disentuh secara tak sopan oleh sang miliarder.

Belum reda pemberitaan yang memuat pengakuan sejumlah wanita itu, muncul lagi sebuah video yang direkam pada 1992. Dalam rekaman itu, Trump mengeluarkan pernyataan cabul terhadap bocah perempuan berusia 10 tahun.

"Aku akan mengencaninya dalam 10 tahun mendatang. Bisa kah kau percaya?," ujar Trump yang ketika itu berusia 46 tahun.

Kasus demi kasus pelecehan seksual yang diduga melibatkan Trump ini tak hanya mengundang kutukan, namun juga melahirkan gerakan #WhyWomenDontReport di media sosial Twitter.

Dua selebritas Hollywood yang memiliki pengalaman langsung terkait isu kekerasan dan pelecehan seksual pun ikut angkat bicara. Mereka adalah Rose McGowan dan Lady Gaga.

Bagaimana kisah mereka?


Rose McGowan

McGowan yang muncul dalam video kampanye anti-Trump bertajuk, 'women can stop Trump' itu membuat pengakuan mengejutkan. Ia pernah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang eksekutif Hollywood--pengalaman yang membuatnya memusuhi perilaku Trump terhadap kaum perempuan.

"Saatnya untuk membuat sejumlah pengakuan menyakitkan," cuit McGowan dengan tagar #WhyWomenDontReport seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald.

Dalam beberapa cuitannya ia pun menjelaskan alasan mengapa ia tidak melaporkan kasusnya ke polisi.

"Karena sudah menjadi rahasia umum di Hollywood/media dan mereka menyalahkanku sementara pelakunya disanjung. Karena mantanku menjual film kami kepada sang pemerkosa untuk didistribusikan."

Bintang film Scream itu mengutip pernyataan seorang pengacara perempuan yang mengatakan karena alasan McGowan pernah melakoni adegan seks dalam salah satu filmnya maka tidak mungkin baginya untuk memenangkan kasus pemerkosaan tersebut.

Dalam video anti-Trump, McGowan merangkum sejumlah pernyataan kontroversial taipan properti tersebut.

Trump pernah menyebut bahwa kehamilan karyawan adalah sebuah 'ketidaknyamanan' bagi pengusaha, bahwa menyusui adalah 'menjijikkan', dan perempuan yang melakukan aborsi harus 'dihukum'.

Pengakuan berani McGowan diikuti oleh rekan sesama aktris, Amber Tamblyn. Bintang film Sisterhood of the Travelling Pants 2 mengatakan, ia pernah diserang mantan kekasihnya di sebuah kelab malam di Hollywood.


Lady Gaga

Stefani Joanne Angelina Germanotta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lady Gaga juga ikut ambil bagian dalam gerakan #WhyWomenDontReport. Penyanyi yang kerap berpenampilan eksentrik itu merupakan korban pemerkosaan oleh seorang produser musik ketika usianya masih remaja.

Pengakuan sebagai korban kekerasan seksual meluncur dari bibir penyanyi yang dijuluki Mother Monster untuk pertama kali pada 2014 lalu. Usianya kala itu kurang lebih 19 tahun.

"Aku menulis sebuah lagu berjudul 'Swine'. Lagu ini tentang pemerkosaan. Lagu ini tentang demoralisasi. Tentang kemarahan, kegeraman, dan nafsu. Dan aku punya banyak luka yang ingin aku lepaskan..." ujar Lady Gaga dalam ajang The Howard Stern Show seperti dikutip dari Eonline.

"Aku telah melewati beberapa hal mengerikan yang kini bisa aku tertawakan. Karena aku sudah melalui banyak terapi fisik, mental, dan emosional untuk menyembuhkan diriku. Itu berlangsung selama bertahun-tahun. Musikku luar biasa. Tapi, terkadang pada satu titik aku merasa tempurung bagi diriku sendiri. Aku bukan diriku. Usiaku sekitar 19 tahun kala itu. Aku menempuh pendidikan di sebuah sekolah Katolik dan terjadilah semua kegilaan itu..." imbuhnya.

Dan seperti dikutip dari BBC, ketika tagar #WhyWomenDontReport mendunia Lady Gaga merasa seolah 'luka lamanya hidup kembali'. Ia pun memuji pilihan sejumlah perempuan korban pelecehan Trump yang bersedia membuat pengakuan di muka publik.

Lady Gaga, penyanyi pop AS yang dijuluki Mother Monster (Reuters)

"Memeriksa tagar #WhyWomenDontReport agar memiliki pemahaman yang jauh lebih baik. Bagiku, ini seperti membangkitkan semuanya kembali. Aku mengagumi perempuan-perempuan itu," cuit Lady Gaga.

Sebelumnya, ia lebih dulu mencuit rasa terima kasihnya kepada Anderson Cooper--moderator debat pilpres kedua. Cooperlah yang membawa isu pelecehan seksual Trump ke panggung debat sebelum akhirnya bergulir liar.

"Terima kasih (Anderson Cooper) untuk menjelaskan mengapa para perempuan harus beraksi sekarang: karena kata-kata Trump dalam debat membuat perempuan korban kekerasan menjadi panik," cuit sang Mother Monster.

Tak hanya itu, penyanyi pop AS itu juga memuji pidato Michelle Obama ketika berkampanye mendukung Hillary Clinton di New Hampshire pada Kamis 13 Oktober lalu. Ibu Negara AS itu menegaskan bahwa pernyataan-pernyataan Trump sesuatu yang mengejutkan, merendahkan, dan di bawah standar dasar kesopanan manusia.

Secara lebih keras, Michelle mengutuk komentar vulgar Trump. Ia menyebutnya telah melampaui batas kesopanan dasar manusia.

"Anda adalah contoh dan pemimpin yang sesungguhnya," demikian cuitan Gaga yang ditujukan kepada Michelle Obama.

Sebenarnya bukan hanya Lady Gaga yang terpukau dengan pidato Michelle, sang suami, Presiden Barack Obama pun mengakui kemampuan orasi istrinya itu.

"Dia cukup baik. Karena itulah kenapa aku menikahinya. Agar anak-anakku lebih unggul dibanding orangtuanya," tutur Obama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya