Liputan6.com, Jakarta - Pengakuan dan keterangan Gatot Brajamusti atau Aa Gatot soal senjata api dan 2.014 butir peluru tajam yang ditemukan di rumahnya ternyata tidak benar. Dalam keterangan ke polisi, Gatot menyebutkan kalau senjata itu properti film. Namun, setelah memeriksa belasan saksi, penyidik Resmob Polda Metro Jaya menyimpulkan lain.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, hasil pemeriksaan Nabila Putri, salah satu artis dalam film Gatot yang berjudul DPO, memberikan keterangan yang cukup jelas. Sebab, Nabila banyak melakukan adegan dengan senjata api dalam film tersebut.
Advertisement
"Senjata api milik tersangka tidak digunakan dalam film DPO ataupun Azrax," ujar Budi di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/10/2016).
Budi sudah memiliki bukti yang cukup dan akan memasukkan dalam pemberkasan terkait kasus kepemilikan senjata api Gatot. Namun, dia belum mau membeberkan lebih lanjut.
Sebelumnya, Gatot mengaku bahwa dua unit senjata yang ditemukan di kediamannya dipinjamkan oleh eks pejabat BPPN Ary Suta untuk dipakai dalam produksi dua film di mana Gatot menjadi pemeran utama, yakni film DPO dan Azrax. Ary Suta menyangkal pengakuan Gatot tersebut.
Saksi-saksi yang terlibat dalam dua film tersebut seperti Nadine Chandrawinata, Torro Margens, Nabila Putri, Reza Arthamevia, dan Elma Theana, juga sudah diperika. Tak satupun dari mereka yang mengaku pernah melihat penggunaan senjata asli dalam produksi film tersebut.
Sebagian besar mengaku tidak mengetahui penggunaan dua pucuk senjata asli karena tidak kebagian adegan laga yang memerlukan penggunaan senjata.
Namun, Nabila yang dalam film DPO berperan menjadi polisi mengaku kalau senjata yang digunakan selama syuting film adalah senjata palsu.
"Enggak asli dong. Kalau buat syuting enggak ada yang asli. Kalau asli saya enggak bisa pakai dong," sebut Nabila usai diperiksa di gedung Resmob Polda Metro Jaya.
Nabila Putri merupakan salah satu pemain Film DPO yang mengetahui senjata api milik Gatot. Kesaksian Nabila sangat dibutuhkan polisi untuk mengungkap apakah enjata api yang digunakan asli atau hanya mainan.