Sentuhan Kain Tradisional di LA Fashion Week

Lima desainer Indonesia unjuk gigi dengan membawa kain tradisional di Los Angeles Fashion Week.

oleh Meita Fajriana diperbarui 18 Okt 2016, 13:00 WIB
Sentuhan Kain Tradisional Desainer Tanah di LA Fashion Week

Liputan6.com, Jakarta Pada pertengahan tahun 2016 ini, desainer Indonesia tak henti membawa karya dan memperkenalkannya ke panggung dunia. Hal ini terlihat dari fashion desainer asal Indonesia yang semakin banyak meramaikan perhelatan mode internasional.

Setelah beberapa desainer Indonesia menjajaki kaki dan membawa karya ke Amerika pada pagelaran New York Fashion Week dan Islamic Society of North Amerika (ISNA) Annual Convention 2016, kini lima desainer berbakat lainnya kembali berangkat ke Negeri Paman Sam melalui panggung Los Angeles Fashion Week (LAFW) 2017.

Jajaka by Ivan Gunawan, Purana by Nonita Repati, Oscar Lawalata, Rinda Salmun, dan Laison by Aurelia Santoso merupakan lima karya yang akan dipamerkan pada panggung LAFW SS 2017. Pagelaran mode ini digelar pada 25 September hingga 2 Oktober 2016 bertempat di Hollywood Athletic Club, Los Angeles.

Sentuhan Kain Tradisional Desainer Tanah di LA Fashion Week
Kelima desainer ini berhasil memamerkan kain tradisional dalam setiap koleksi mereka dan memukau pecinta fashion global. Ivan Gunawan membawa tenun Toraja, batik Pekalongan, motif Poleng dan sentuhan Asmat yang dipresentasikan dalam 24 tampilan glamor dan modern dalam koleksi Jajaka.

Seperti pada foto yang diunggah melalui akun instagramnya @ivan_gunawan, terlihat Ivan menampilkan semacam patchwork, yaitu penggabungan beberapa macam batik print dalam 1 baju. Padanan tersebut dipercantik dengan motif bunga berwarna terang. Untuk koleksi pria, Ivan memilih motif-motif yang lebih abstrak.

Sementara Oscar Lawalata mengintegrasi desain ready to wear dengan tekstil tradisional Indonesia. Koleksi Oscar ini dominasi warna-warni bumi seperti coklat tua, khaki dan hijau muda yang hadir pada lebih dari 20 busana. Oscar memberikan sentuhan manis batik pada pinggiran baju, yang tetap terlihat namun tampil tak mencolok sebagai dalaman ataupun tali pinggang. Koleksi lain menampilkan batik secara utuh di bagian depan dan dipadukan dengan warna netral di bagian belakang.

Tiga desainer lainnya dalam label Rinda Salmun, Purana, dan Laison juga menampilkan kain Indonesia dalam desain yang lebih segar. Rinda menggunakan batik Garut pada koleksi di panggung LA Fashion Week 2017. Sementara Purana menggunakan teknik batik celup dan kombinasi tenun yang mengejutkan. Pemilihan warna yang beraneka ragam dan ceria membuat penampilannya menyita perhatian lebih dari 200 penonton yang datang. Sementara Laison masih tetap dengan garis desain yang energik dengan sentuhan warna-warna monokrom.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya