Ini Alasan Mengapa Jendela Pesawat Tak Sejajar dengan Kursi Kabin

Posisi jendela pesawat dan tempat duduk dalam pesawat tak selalu sejajar. Mengapa demikian?

oleh Nurul Basmalah diperbarui 18 Okt 2016, 13:31 WIB
Pojok-pojok sebuah kotak mengumpulkan tekanan dan dapat mengarah kepada kegagalan akibat kelelahan struktur

Liputan6.com, Jakarta - Bagi beberapa penumpang pesawat memilih tempat duduk di dekat jendela kabin menjadi salah satu hal yang dianggap dapat menambah kenyamanan penerbangan.

Namun, pernahkah disadari bahwa tidak semua jendela pesawat berada sejajar dengan kursi yang Anda duduki? Apakah yang menjadi alasan tidak teraturnya posisi tersebut?

Dikutip dari News.com.au, Selasa (18/10/2016), yang melansir artikel Today I Found Out, ada penjelasan rasional mengenai keganjilan tersebut.

Saat sebuah maskapai memesan pesawat, perusahaan pembuat burung besi hanya akan mengatur letak jendela di dalam kabin, bukan posisi kursi.

Walaupun begitu, biasanya perusahaan seperti Airbus dan Boeing akan merekomendasikan pengaturan letak tempat duduk berdasarkan posisi jendela yang telah mereka buat.

Namun, tidak semua maskapai menerima saran tersebut. Biasanya pihak maskapai mempunyai desain sendiri untuk posisi tempat duduk, seperti memuat lebih banyak baris kursi, mengurangi ruang kaki atau jarak antar kursi, dan demi menjaga harga yang kompetitif.

Trek di lantai kabin pesawat memungkinkan pihak maskapai untuk mengatur baris kursi, dibuat lebih dekat atau jauh terpisah.

Pengaturan konfigurasi tempat duduk pun juga tergantung pada kebijaksanaan pihak maskapai. Pihak berwenang dapat mengatur susunannya menjadi 3-4-3, 2-3-2, atau 3-5-3.

Jadi, alasan mengapa jendela pesawat tidak selalu sejajar dengan kursi kabin adalah karena biasanya maskapai menambahkan beberapa deret kursi tambahan. Hal ini dilakukan diduga untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya