VIDEO: Pemkab Bali Ajukan Bantuan Sebelum Jembatan Kuning Ambruk

Rencananya pembangunan jembatan baru yang lebih besar dan permanen akan mulai dibangun pada 2017.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Okt 2016, 13:35 WIB
Hingga saat korban tewas mencapai 8 orang dan puluhan lainnya luka-luka.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum musibah jembatan ambruk di Klungkung, Bali terjadi, pemerintah kabupaten setempat telah mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk perbaikan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (18/10/2016), pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung, telah mengajukan permohonan kepada Kementerian PU Pusat. Terakhir, permohonan itu diajukan Mei 2016. Namun, permohonan bantuan tak kunjung ditanggapi, hingga terjadi musibah yang merenggut 8 korban jiwa.

Ironinya, setelah Jembatan Kuning rubuh merenggut nyawa, Pemkab Klungkung mendapat kepastian akan ada perbaikan jembatan. Dana yang disiapkan mencapai Rp 60 miliar.

Rencananya, pembangunan jembatan baru yang lebih besar dan permanen akan mulai dibangun pada 2017.

Jembatan Kuning atau jembatan cinta dibangun Kementerian PU Pusat, pada 1994. Jembatan ini menjadi penghubung dua pulau sekaligus pusat pariwisata di kedua wilayah.

Perahu-perahu kecil yang lalu lalang di bawah jembatan yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan ini, menjadi salah satu daya pikat para wisatawan.

Sejak berdiri pada 1994, jembatan ini belum pernah diperbaiki secara menyeluruh.

Tim Puslabfor dari Polda Bali menggelar olah TKP runtuhnya Jembatan Kuning yang menghubungkan Pu;au Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Tim mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk penyelidikan, di antaranya potongan tali kawat baja atau saling jembatan.

Jembatan kuning runtuh pada Minggu, 16 Oktober 2016 petang. Saat itu, jembatan ramai dilalui warga yang melaksanakan perayaan keagamaan di Pura Bakung, Nusa Ceningan. Jembatan diduga tak mampu menahan beban berlebih. Pada insiden ini, 8 warga tewas dan 34 lainnya luka karena terjatuh dari jembatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya