Liputan6.com, Bandung - Striker Persib Bandung, Sergio van Dijk, mengaku pasrah dengan hukuman yang diberikan Komisi Disiplin Torabika Soccer Championshiop Presented by IM3 Ooredoo.
Van Dijk mengaku tak bisa berbuat banyak dengan keputusan tersebut. Apalagi, dirinya tidak bisa mengajukan banding, seperti tertulis dalam surat dari Komdis kepada manajemen Persib.
Baca Juga
Advertisement
"Saya hormati keputusan itu. Tak banyak yang bisa saya lakukan, tak masalah. Walau tentu saya sedih dan kecewa tidak bisa bermain untuk tim," kata pemain naturalisasi asal Belanda ini, seperti dilansir situs resmi klub.
Van Dijk mengakui larangan bermain karena pelanggaran disiplin adalah yang kali pertama dialaminya. Dia menyebut putusan itu terasa aneh, karena larangan bermain itu didapat setelah dia bermain kembali kontra Mitra Kukar, namun harus absen kembali.
"Ini pertama saya dapatkan, aturannya memang sedikit aneh, tapi mau bagaimana lagi, saya harus hormati keputusan itu," katanya.
Seperti diketahui, Van Dijk dijatuhi hukuman larangan berman satu kali. Dia terpaksa harus absen membela skuat Maung Bandung saat menghadapi Persegres Gresik pada 22 Oktober mendatang.
Sanksi tersebut diberikan terkait kartu merah yang diterima Van Dijk pada laga Persib kontra Madura United di Stadion Gelora Bangkaran, 8 Oktober lalu. Saat itu striker naturalisasi ini terlibat keributan dengan kiper Madura United Joko Ribowo. Insiden itu dinilai sebagai pelanggaran disiplin serius.
Van Dijk pun pasrah dengan hukuman itu. Larangan bertanding kontra Persegres Gresik diterimanya dengan lapang dada.