Liputan6.com, Yahukimo - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa (18/10/2016) ini. Memberikan harga BBM yang sama seperti daerah lain kepada masyarakat Papua memang sudah menjadi impian Presiden Jokowi sejak menjabat.
Salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan program tersebut adalah dengan membeli pesawat pengangkut BBM berjenis Air Tractor AT-802, melalui PT Pertamina.
Usai secara simbolis meresmikan Program BBM Satu Harga dengan memukul tifa, Presiden Jokowi pun langsung menyambangi pesawat angkut BBM yang terparkir di Bandara Nod Goliat Dekai tersebut.
Didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, Presiden bahkan mencoba menaiki pesawat yang dikemudikan pilot asal Kanada Guy Arthur ini.
Baca Juga
Advertisement
Namun sedikit insiden terjadi. Saat hendak menginjak anak tangga pesawat untuk melihat lebih dekat, pijakan Presiden meleset dan membuatnya hampir tergelincir.
Untungnya, Presiden Jokowi masih berpegangan pada anak tangga pesawat berwarna kuning tersebut sehingga tidak benar-benar terjatuh. Meski tampak beberapa pejabat lain, seperti Dirut Pertamina seakan bersiap menjaga Presiden jika jatuh.
Memang, pesawat BBM ini relatif berukuran kecil dan hanya muat untuk satu orang penumpang. Pertamina sudah mendatangkan dua pesawat jenis ini untuk mengangkut BBM di Papua dan Kalimantan.
Usai meninjau langsung, Jokowi kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan harga BBM yang sama bagi warga Papua seperti daerah lain.
"Sebab itu kenapa kita membeli air tractor ini. Kita sekarang baru beli dua, nantinya akan tambah 3 lagi menjadi 5. Untuk di Papua, dan di Kalimantan Utara," jelas Jokowi.
Dia berharap, dengan harga BBM yang sama bakal mendorong perekonomian rakyat Papua serta memperbaiki kesejahteraan. "Karena jelas bahwa biaya transportasi akan lebih murah, biaya logistik akan lebih murah sehingga harga juga bisa diturunkan. Ini memang step by step," ujar Jokowi. (Nrm/Ahm)