Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kebiasaan buruk orang saat memiliki dan memegang uang, kebanyakan bingung akan menempatkan di mana uang tersebut.
Dilansir dari laman Savvyscot.com, berikut ini beberapa kebiasaan buruk seseorang saat menempatkan uang mereka:
1. Memakai saldo yang ada di kartu kredit
Kartu kredit membuat orang sangat mudah menjadi pembeli impulsif. Membayar hal-hal sederhana seperti makan hamburger di restoran dengan 10 kali cicilan saja, dengan mudah menggunakan gesek kartu kredit. Padahal kartu kredit memiliki cicilan suku bunga tertinggi ditambah biaya lainnya.
Untuk melindungi uang dari tambahan utang yang ada, sebaiknya jangan tambah lagi utang yang ada di kartu kredit. Tutup atau cicil saja secara rutin tiap bulan utang yang ada saat ini. Memang dibutuhkan kedisiplinan untuk melakukannya, tetapi ini merupakan kebiasaan baik secara finansial.
2. Mengabaikan Kupon
Bayangkan berapa banyak uang yang bisa disimpan dalam setahun jika menggunakan kupon saat membeli sesuatu. Banyak tawaran kupon yang disediakan oleh toko online maupun offline.
Advertisement
Hanya butuh beberapa menit untuk surfing di internet dan gunakan kupon untuk membeli barang yang diinginkan dari toko favorit. Coba unduh aplikasi kupon dan periksalah setiap hari untuk menjadikannya kebiasaan baru.
3. Tak Menyiapkan Dana Pensiun
Bagi sebagian orang prinsip hidup hanya untuk saat ini dan menjalani apa yang ada, sebenarnya merupakan masalah. Mulailah berpikir tentang kondisi keuangan di masa depan. Cobalah memvisualisasikan diri saat berumur 70 tahun, kemudian bayangkan bagaimana hidup bisa berjalan seperti saat ini.
Para ahi merekomendasikan setidaknya 10 persen dari pendapatan tahunan disisihkan dan disimpan untuk tabungan pensiun. Jika tidak bisa menyimpan dalam jumlah tersebut. Coba saja tiap bulan tabung 1 persen dari pendapatan dan tingkatkan jumlahnya setiap bulan hingga mencapai nilai awal yang diinginkan.
Cek pengeluaran
4. Tak mengecek pengeluaran
Menghabiskan uang tanpa berpikir adalah hal mudah untuk dilakukan. Padahal mengecek setiap pengeluaran uang merupakan hal penting dan butuh kedisiplinan diri. Jika kita tidak mengetahui kemana saja uang yang dibelanjakan setiap bulannya, maka hal itu akan membuat seseorang tidak sadar apakah sudah menghabiskan banyak atau tidak.
Cobalah mulai dengan membuat catatannya setiap hari (selama 1 bulan), buat daftar barang yang dibeli dan klasifikasikan ke dalam kategori. Kemudian lihat apakah untuk bulan berikutnya bisa menurunkan biaya pengeluaran atau tidak, begitu seterusnya.
5. Tidak Memiliki Dana Darurat
Dana darurat merupakan keharusan. Semua orang tahu belanja adalah hal yaang menyenangkan daripada memiliki uang di rekening tabungan. Namun, di saat krisis dana darurat akan membuat seseorang memiliki pikiran yang tenang.
Untuk membuat ini jadi kebiasaan, sisihkan minimal 5 persen dari penghasilan bulanan yang di dapat untuk ditabung. Lakukan hal ini secara berlanjut, setidaknya setara dengan memiliki gaji selama 3 bulan.
Advertisement
Kenaikan gaji
6. Tak Berani Ajukan Kenaikan Gaji
Kebanyakan orang saat meminta kenaikan gaji di perusahaan tempatnya bekerja, akan mendapatkan sesuatu meskipun itu bukan jumlah yang diharapkan.
Jika belum pernah mengajukan kenaikan gaji padahal sudah pantas untuk naik, cobalah beranikan diri ajukan ke atasan dan sampaikan alasan yang realistis bahwa gaji sudah seharusnya naik.
7. Tidak Mau membandingkan Layanan Bulanan
Layanan bulanan seperti TV kabel, internet, polis asuransi dan saluran telepon merupakan biaya berulang yang harus dibayarkan. Terimalah penawaran layanan bulanan yang lain untuk membandingkan harganya, misalnya untuk tv kabel ada tawaran lebih murah dengan kualitas bagus atau sama,tidak ada salahnya mencoba harga yang lebih murah, karena ini dapat menghemat sebagian uang yang ada dari langganan sebelumnya.