Liputan6.com, London - Pasangan pelaku pembunuhan di Inggris itu dijuluki 'Twilight killers'. Setelah menghabisi dua korbannya, Elizabeth Edwards (49) dan putrinya Katie (13), mereka awalnya ingin bunuh diri dengan menenggak obat hingga overdosis.
Namun, rencana mati bersama batal. Mereka justru mandi, makan es krim, menonton film vampir Twilight, dan berhubungan badan.
Polisi yang menemukan jasad korban pada 15 April 2016 langsung menangkap keduanya. Yang mengejutkan, dua pelaku masih berusia sangat muda: 14 tahun.
Kini, dalam usia 15 tahun, mereka yang tak disebut namanya dihadapkan ke pengadilan, sebagai terdakwa pembunuhan sadis.
Sejak awal persidangan remaja pria mengaku melakukan pembunuhan. Sementara, kekasihnya membantah ikut serta dalam aksi sadis itu.
Namun, juri yang terdiri atas 7 pria dan 5 perempuan di Pengadilan Nottingham Crown hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk memutuskan bahwa remaja perempuan itu juga bersalah. Ia ikut merencanakan pembunuhan.
Mereka disamakan dengan pasangan pembunuh terkenal dari Amerika Serikat, Bonnie dan Clyde -- di mana salah satu dokter jiwa mengatakan, pembunuhan tersebut tak akan terjadi jika keduanya tak bersama. Sang gadis diduga menjadi 'pengendali'.
Seperti dikutip dari BBC, Selasa (18/10/2016), dalam sidang yang digelar selama enam hari, persidangan mendengarkan bagaimana kedua remaja merencanakan pembunuhan itu.
Elizabeth Edwards ditikam oleh remaja pria sebanyak 8 kali, dua kali di bagian tenggorokan. Setelah melakukan aksi sadisnya, pelaku kemudian memeriksa denyut nadinya untuk memastikan korban sudah meninggal.
Sementara, Katie Edwards ditikam dua kali di leher dan dibekap dengan bantal. "Saya tidak bisa bernapas," kata pelaku, menirukan kata-kata terakhir korban.
Polisi menemukan pisau dapur sepanjang 20 cm yang digunakan untuk menghabisi dua korban kamar tidur Katie.
Jaksa Peter Joyce QC menggambarkan pembunuhan yang dilakukan kedua remaja, "dingin, penuh perhitungan, dan tak berperasaan".
Kepada detektif, remaja perempuan mengaku merencanakan pembunuhan pada 9 April, empat hari sebelum insiden terjadi.
Setelah pembunuhan itu, dia "merasa baik-baik saja". "Kenyataan bahwa hal itu terjadi begitu cepat membuat pikiran saya tenang," kata terdakwa.
Kedua remaja tersebut menjadi pasangan pelaku pembunuhan termuda di Inggris.
Detektif, Inspektur Martin Holvey mengatakan, yang mengejutkan dari kasus tersebut adalah, kedua pelaku masih berusia 14 tahun ketika menjadi pembunuh.
Apalagi, serangan yang dilakukan pada korban sungguh tak berperasaan, tidak masuk akal, dan tak beralasan.
"Kasus ini tak hanya menghancurkan perasaan keluarga Elizabeth dan Katie tetapi juga nasib dua remaja yang melakukan kejahatan menghebohkan ini."
Vonis keduanya akan dibacakan dalam persidangan mendatang.
Advertisement