Liputan6.com, Motegi - Valentino Rossi memang masih menjadi pembalap paling populer di lintasan MotoGP saat ini. Namun, bicara prestasi, Rossi tampaknya harus mulai bersiap-siap dengan dominasi Marc Marquez.
Seperti diketahui, Marquez baru saja memastikan gelar juara dunia MotoGP 2016 usai melakoni balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016). Selain karena merebut podium juara, pembalap Repsol Honda itu juga terbantu dengan terjatuhnya Rossi dan Jorge Lorenzo.
Baca Juga
Advertisement
Sukses itu membuat Marquez sudah dipastikan menjadi juara dunia, meski musim masih menyisakan tiga balapan lagi, yakni seri di Australia, Malaysia, dan Valencia. Koleksi 273 poin Marquez sudah tak mungkin dikejar Rossi atau Lorenzo.
"Jika Honda mendapatkan haknya tahun depan dan jika Marquez terus melaju dengan bijaksana seperti yang telah dilakukan di musim 2016, kita bisa menyaksikan dimulainya era yang sama seperti Vale antara tahun 2000 hingga 2005," kata Mamola, mantan pembalap 500cc pada 1979-1992 seperti dilansir Motorsport.
Pencapaian Marquez saat ini terbilang menakjubkan. Baru berusia 23 tahun, The Baby Alien sudah mengantongi lima gelar juara dunia, tiga di antaranya didapat di MotoGP. Sukses itu pun melewati rekor yang dimiliki Rossi.
Termuda dalam Sejarah
Berkat pencapaian itu, Marquez kini dinobatkan sebagai pembalap termuda yang pernah memenangkan tiga gelar juara dunia kelas utama dan lima gelar juara dunia di semua kelas. Prestasi itu diukir Marquez di usia 23 tahun 242 hari.
Sebelumnya, rekor itu dipegang Rossi yang menorehkan prestasi tersebut di usia 24 tahun 230 hari pada 2003. Sebelum Rossi, Mike Hailwood sukses mengukir prestasi itu di usia 25 tahun 107 hari pada 1965.
"Cara ia menangani kejuaraan sampai mendapatkan gelar begitu sempurna sejak awal. Dengan motor itu akan sulit bersaing dengan Yamaha atau bahkan Ducati. Merebut gelar dengan tiga balapan tersisa adalah cara yang layak untuk mendapatkan pengakuan bagi seorang pemuda yang kini telah menunjukkan kedewasaannya," ucap Mamola.
"Marquez bersaing dengan Rossi dan Lorenzo, dua pembalap hebat sepanjang masa. Meski jauh lebih muda dari mereka dan melakoni balapan pertama dengan pengaturan yang buruk, ia membuat kesalahan lebih sedikit dari duo Yamaha," ia menambahkan.
Advertisement