Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi Apple nampaknya tidak akan kesulitan untuk mendapat dana tambahan bagi perusahaannya.
Dalam laporan Annual Environmental Report, Apple mengaku bisa mendapat keuntungan lebih berkat mendaur ulang produk yang tidak terpakai tahun lalu.
Advertisement
Perusahaan yang bermarkas di California tersebut mengklaim mendapat emas sebanyak 2.204 pon atau lebih dari 1 ton dari hasil daur ulang produk iPhone, iPad hingga Mac miliknya.
Seperti dilaporkan CNNMoney, Minggu (23/10/2016) emas yang didapat Apple memiliki nilai US$ 40 juta atau Rp 519 miliar (Kurs 1 US$ = Rp 12.159).
Apple mendaur ulang sekitar 90 juta ton perangkat buatannya yang tidak terpakai. Jumlah tersebut berhasil dikumpulkan dari program trade-in yang memungkinkan pengguna produk Apple menukarkan produk lamanya dengan produk yang baru.
Emas merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan produk Apple. Hal ini dilakukan karena bahan ini mampu terhindar dari korosi dan merupakan konduktor listrik yang baik.
Dari total produk yang di daur ulang, Apple mengatakan bahwa 61 ton merupakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Namun karena emas merupakan logam mulia yang banyak dicari orang, material ini menjadi salah satu bahan yang paling berharga.
Selain emas, Apple juga mengaku mampu mengumpulkan 23 juta pon besi, 13 juta pon plastik, 12 juta pon kaca, hingga 6.600 pon perak. Perusahaan tersebut memiliki robot yang bisa membantu membongkar seluruh komponen yang ada di produk bekas.
Robot berjuluk Liam tersebut mampu membongkar sekitar 1,2 juta unit iPhone bekas setiap tahunnya. Semua disortir berdasarkan komponen yang berkualitas.
Hingga saat ini, Apple mengatakan telah mampu mendaur ulang sekitar 597 juta ton produk tak terpakai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kebutuhan untuk mendapatkan barang-barang tersebut dari perut bumi. (vna/nrm)