Liputan6.com, Solo - Berbagai pihak terkait memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh tiap 10 Oktober 2016. Tak hanya orang yang sehat jiwanya, para penderita gangguan jiwa pun tak mau ketinggalan.
Salah satunya seperti yang dilakukan para pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJ) Solo. Untuk itu mereka unjuk kebolehan membatik, melukis, hingga menyanyi.
Pantauan Liputan6.com, para perawat maupun relawan tampak sibuk mendampingi para pasien RSJ yang sedang sibuk melakukan aktivitas melukis, membuat keramik, membatik, menganyam, hingga pentas musik.
Meski mereka mengalami gangguan kejiwaaan, namun kreativitas yang dimiliki untuk menggarap berbagai ragam kegiatan seni tersebut tak kalah dengan orang normal pada umumnya. Hanya saja di antara beberapa pasien masih terlihat seperti mengigau dan menunjukkan pandangan mata kosong.
Baca Juga
Advertisement
Hasil kreativitas para pasien gangguan jiwa tersebut selanjutnya dipamerkan di halaman RSJ Solo. Sejumlah pengunjung pun tampak kagum dengan hasil karya batik, keramik hingga lukisan.
Bahkan, grup band yang dinamai Katon Ben Gayeng yang beranggotakan para pasien RSJ juga berhasil mencuri perhatian pengunjung dan tamu undangan. Tak hanya itu, gamelan yang dimainkan pasien RSJ juga terdengar begitu apik.
Ketua Panitia Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, dokter Maria Rini Indriarti Sp.Kj mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Selain para pasien yang rawat inap, pentas maupun unjuk kebolehan kreativitas tersebut juga diikuti pasien gangguan jiwa rawat jalan.
"Mereka menampilkan kemampuan seperti melukis, membatik, menari, membuat keramik, main gamelan, band musik dan lainnya. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari proses rehabilitasi pasien gangguan jiwa," kata dia di RSJ Solo, Selasa (18/10/2016).
Selain itu, lanjut dia, dengan kegiatan tersebut diharapkan para pasien yang hampir sembuh itu membutuhkan perhatian dan perlindungan supaya mereka bisa kembali bekerja dan bermasyarakat.
Bahkan, mereka juga sudah dibekali kemampuan untuk berwiraswasta seperti dengan mengajarinya membuat telor asin, menjahit, bisnis cuci motor, ternak lele, membuat kerajinan sapu dan lainnya. Kegiatan tersebut untuk menumbuhkan kepercayaan diri kepada para pasien RSJ.
"Rata-rata mereka kondisinya sudah membaik dan siap dipulangkan kepada keluarganya. Dengan begitu diharapkan masyarakat sekitar bisa menerimanya," kata Maria.