5 Pemicu Denyut Jantung Tak Beraturan

Atrial fibrilasi ialah denyut jantung tidak teratur dan sering kali cepat, yang dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung.

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 20 Okt 2016, 14:30 WIB
Seorang ahli bedah asal AS menguak beberapa fakta menarik terkait penyakit jantung yang masih asing di kuping masyarakat dunia. (sumber: American Heart Association)

Liputan6.com, Jakarta Terkadang beberapa kegiatan yang Anda lakukan, bisa memicu atrial fibrilasi (afib). Bahkan gejalanya juga kadang tidak dapat diprediksi.

Atrial fibrilasi merupakan sebutan yang digunakan untuk mendeskripsikan denyut jantung tidak teratur dan sering kali berdetak dengan cepat.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya yang berhubungan dengan jantung.

“Sama seperti ketika Anda memiliki atrial fibrilasi tanpa gejala yang terlihat, Anda bisa mengalami serangan fibrilasi atrium tanpa pemicu,” ujar asisten profesor kardiologi di Loyola University Health System di Illinois, Smit Vasaiwala, MD.

Oleh karena itu, mengetahui pemicunya sangat penting lantaran dapat membantu mengurangi frekuensi serangan dan menurunkan risiko stroke.

Pemicu umum afib di antaranya adalah alkohol, merokok, dan obat flu.

Ada beberapa pemicu lain yang mungkin bisa mengejutkan Anda, seperti dilansir dari Everydayhealth, Kamis (20/10/2016). 

1. Prosedur medis

“Memang terkenal bahwa operasi jantung merupakan pemicu utama fibrilasi atrium. Namun setiap jenis operasi atau prosedur medis juga bisa menjadi pemicu. Itu karena apa pun yang memicu respons seperti stres emosional dan fisik, akan menstimulasi jantung Anda,” kata Smit.

Jadi, biarkan dokter tahu bahwa Anda memiliki riwayat fibrilasi atrium sebelum Anda melakukan prosedur medis, bahkan prosedur medis yang kecil sekali pun.

2. Melakukan perjalanan jauh

Aktivitas ini dapat memicu afib Anda, termasuk kelelahan, stres selama perjalanan, dan perubahan dalam pola tidur. Jadi setiap kali Anda bepergian, ingat untuk tetap dapatkan tidur yang cukup, tetap terhidrasi dengan baik, dan tetap makan teratur. 

 


Berlibur

3. Berlibur

Hal ini karena berlibur bisa menjadi pemicu stres, kelelahan, bahkan kemungkinan besar pengonsumsian minuman mengandung alkohol.

Alkohol memiliki efek yang dapat mengganggu jantung Anda.

"Untuk beberapa orang dengan atrial fibrilasi, berapa pun jumlah alkohol yang diminum sangat tidak baik bagi jantungnya. Apalagi jika jantung Anda sangat sensitif terhadap alkohol, setengah gelas anggur dapat menjadi pemicu,” katanya.

4. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menjadi pemicu atrial fibrilasi. Kadar rendah mineral dalam darah, termasuk kalium dapat memicu irama jantung yang abnormal, dan ketika Anda mengalami dehidrasi, elektrolit pun habis. Sehingga pastikan minum cukup air setiap saat.

5. Polusi udara

Dalam satu studi, para peneliti menguji 176 orang dengan atrial fibrilasi yang tubuhnya ditanamkan defibrilator dan akan menyala ketika ada pemicu afib pada jantungnya.

Penelitian yang dilakukan selama dua tahun tersebut menunjukkan bahwa ada lebih banyak serangan afib ketika polusi udara sedang tinggi. Temuan ini dipublikasikan di tahun 2013 dalam Journal of the American College of Cardiology.

Untuk mencegah terjadinya serangan afib, lebih baik selalu periksa kualitas udara setiap hari dan sebisa mungkin jangan pergi keluar ruangan ketika polusi udara sedang tinggi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya