Liputan6.com, Manchester - Bagi Elliot Fernandez-Sanz, sepak bola adalah segalanya. Maka itu, pemuda berusia 19 tahun ini merasa dunianya seperti runtuh saat divonis menderita kanker sarcoma, setahun lalu.
Pasalnya, vonis itu membuat Elliot tak bisa lagi berdekat-dekat dengan pemain Manchester City, tim Liga Inggris kesayangannya. Elliot pun harus berhenti total sebagai ball boy alias pemungut bola di Stadion Etihad, markas Man City.
Baca Juga
Advertisement
Vonis itu memang mengerikan. Bahkan, awalnya, Elliot sempat divonis hanya memiliki waktu bertahan hidup tiga jam! Tapi, beruntung, masa-masa kritis itu telah lewat. Saat ini, Elliot masih menjalani pengobatan melalui kemoterapi.
Namun beigtu, Elliot tak pernah menghapus hasrat dan mimpi berdekatan dengan pemain-pemain Man City. Maklum, sejak kecil, dia memang telah mengidolai klub rival sekota Manchester United itu. Hingga akhirnya, mimpi itu jadi kenyataan.
Adalah Yayasan Willow yang ikut membantu Elliot mewujudkan mimpinya. Willow memang sebuah yayasan khusus yang memiliki misi mewujudkan permintaan dan mimpi orang-orang yang menderita sakit parah. Dan, kali ini, Willow memillih Elliot.
Bertemu Idola
Elliot pun mendapat undangan khusus mengunjungi markas latihan Man City di Etihad Stadium, Manchester. Dia juga jadi tamu kehormatan, saat Man City bermain imbang 1-1 lawan Everton, Sabtu (17/10/2016).
Elliot pun tampak bahagia. Dia bahkan sempat menangis terharu, saat jeda pertandingan babak pertama.
Saat berkunjung ke markas latihan Man City, sehari sebelumnya, Elliot bahkan sempat mendapat kesempatan ngobrol dengan bintang Man City, Sergio Aguero, yang juga merupakan pemain idolanya.
Yang mengejutkan Elliot, ketika itu, pelatih Man City, Josep Guardiola, tiba-tiba datang bergabung. Guardiola bahkan mengutarakan rasa hormatnya, begitu tahu Elliot pernah sembilan tahun bertugas sebagai ball boy City.
Advertisement
Ikut Bawa City Juara
Guardiola makin respek kepada Elliot, saat diceritakan bahwa sang pemuda pernah ikut berjasa besar membawa Man City juara Liga Inggris, empat tahun lalu.
Ketika itu, di laga terakhir Liga Inggris 2011/12, pertandingan telah memasuki menit-menit akhir, saat Man City tertinggal 1-2 dari Queens Park Rangers. Elliot yang bertugas sebagai ball boy di belakang gawang QPR, berlari secepat kilat, saat bola ke luar lapangan menghasilkan sepak pojok untuk Man City.
Dia mengambil bola tersebut, dan langsung meletakkannya di tempat tendangan pojok yang langsung disepak David Silva. Sepakan pojok Silva membuahkan gol lewat sundulan Edin Dzeko.
Kedudukan imbang 2-2, membuat Man City makin percaya diri dalam babak injury time. Sebelum akhirnya, dua menit kemudian Aguero mencetak gol memastikan kemenangan Man City 3-2. Man City jadi juara Liga Inggris, pertama kalinya dalam 44 tahun terakhir.