Liputan6.com, Las Vegas - Berakhirnya "duel" ketiga yang dilangsungkan di University of Nevada, Las Vegas, menutup rangkaian debat antara dua calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Donald Trump.
Debat yang dilangsungkan pada 19 Oktober 2016 waktu setempat atau 20 Oktober 2016 waktu Indonesia tersebut dipandu oleh pembawa berita dan komentator politik dari Fox News, Chris Wallace.
Advertisement
Debat yang berdurasi 90 menit itu tak luput dari adu argumen dan saling serang antara Hillary dan Trump terkait dengan enam isu yang diangkat dalam "duel" tersebut, yakni pemilihan jaksa agung, imigrasi, ekonomi, utang dan bantuan pemerintah, kebijakan luar negeri, serta kelayakan Hillary dan Trump jadi Presiden AS.
Seperti pada debat kedua yang dilangsungkan di Washington University, baik Hillary maupun Trump tak melakukan jabat tangan saat memulai debat ketiga.
Trump telah menunjukkan ketidaksukaannya semenjak debat pertama ketika ia menyebut Hillary sebagai "Secretary Clinton," sementara mantan menlu itu memanggilnya "Donald."
Pada debat ketiga, Taipan bisnis asal New York tersebut sempat menyebut Hillary "such a nasty woman"--wanita yang sangat menjijikkan. Namun, bukan kali ini saja Trump memanggil istri Bill Clinton itu dengan julukan yang dinilai buruk.
Dalam beberapa kesempatan, Trump kerap memanggil mantan Menteri Luar Negeri AS itu dengan "crooked Hillary".
Tak seperti dua debat sebelumnya, pada akhir debat ketiga Hillary dan Trump kembali mengurungkan diri untuk bersalaman. Keduanya hanya berjabat tangan dengan moderator dan menghampiri pendukungnya masing-masing.