Liputan6.com, Jakarta- Pelatih Alfred Riedl telah mengumumkan 26 pemain yang bakal mengikuti pemusatan latihan tim nasional (timnas) proyeksi Piala AFF 2016. Rencananya seluruh pemain akan menjalani serangkaian agenda persiapan di Sleman, Yogyakarta.
Dari 26 nama yang dipanggil, sebanyak lima pemain berposisi bek tengah. Mereka adalah Manahati Lestusen (PS TNI), Fachruddin Wahyudi (Sriwijaya FC), Rudolof Yanto Basna (Persib Bandung), Hansamu Yama Pranata (Barito Putera) dan Dominggus Fakdawer (Persipura Jayapura)
Baca Juga
Advertisement
Komposisi pemanggilan ini tentu bakal membuat persaingan di posisi bek tengah bakal ketat. Apalagi, Riedl kemungkinan akan memainkan skema formasi 4-4-2 seperti yang pernah dia terapkan ketika beruji coba melawan Malaysia dan Vietnam beberapa waktu lalu.
Itu berarti lima bek tengah akan bersaing ketat untuk memperebutkan dua jatah tempat utama. Lantas siapakah pemain yang kemungkinan akan mengisi tempat utama di posisi bek tengah Tim Garuda? Berikut ulasannya:
1. Rudolof Yanto Basna
1. Rudolof Yanto Basna
Keberadaan Yanto Basna di posisi bek tengah Indonesia tampaknya sulit untuk digeser. Pasalnya, dalam dua laga uji coba yang dilakoni timnas Indonesia saat melawan Malaysia dan Vietnam., Yanto Basna selalu menjadi pemain starter.
Yanto Basna adalah contoh pemain bek tengah yang ideal karena memiliki postur tubuh yang tinggi dan juga kekuatan fisik yang kokoh. Postrunya yang mencapai 179 cm membuatnya bisa dengan mudah memenangi duel di udara.
Sementara kekuatan fisiknya, bisa dia pakai untuk meladeni striker-striker lawan yang mengandalkan kecepatan. Selain itu, eks bek Mitra Kukar ini juga dilengkapi dengan kemampuan membaca pergerakan lawan dengan sangat baik.
Hal itu dibuktikan setelah persentase sukses tekel Yanto Basna mencapai 67 persen. Itu berarti sebagian besar tekel yang dilepaskan Yanto Basna sukses menghentikan pergerakan lawan.
Advertisement
2. Fachruddin Wahyudi
2. Fachruddin Wahyudi
Duet bek tengah timnas Indonesia dalam beberapa waktu terakhir tampaknya didominasi oleh Yanto Basna yang berpasangan dengan Fachruddin. Kombinasi keduanya juga sejauh ini cukup apik dan tampak kompak.
Sayangnya, hal itu tak membuat posisi keduanya bakal tetap aman. Pada laga melawan Vietnam, duet Yanto Basna dan Fachruddin sempat kecolongan dua gol. Catatan minor ini dipastikan bakal membuat Riedl mengevaluasi kinerja keduanya.
Namun, Fachruddin tetap memiliki modal yang baik untuk tetap dipercaya sebagai bek tengah Tim Merah Putih. Pasalnya, sama seperti Yanto Basna, Fachruddin juga memiliki syarat ideal menjadi bek tengah yang tangguh.
Bek Sriwijaya FC ini memiliki postur tubuh tinggi menjulang yang mencapai 190 cm untuk menunjang kinerjanya dalam menghalau bola atas. Selain itu persentase keberhasilan tekelnya bersama Laskar Wong Kito juga cukup apik setelah berada di angka 63 persen.
3. Dominggus Fakdawer
3. Dominggus Fakdawer
Pemanggilan Fakdawer ke dalam skuat timnas Indonesia cukup mengejutkan. Sebab, di Persipura, Fakdawer adalah pemain cadangan bagi duet Bio Phaulin dan Ricardo Salampessy.
Fakdawer sendiri sempat mendapatkan panggilan timnas ketika melakukan pemusatan latihan di Stadion Maguwoharjo dalam persiapan melawan Vietnam. Sayang, ketika Indonesia bermain imbang 2-2 kontra The Golden Stars, Fakdawer tidak diturunkan oleh Alfred Riedl.
Jika dilihat dari data statistik di klub, Fakdawer baru mendapatkan tempat di skuat utama Mutiara Hitam menyusul cederanya Ricardo Salampessy. Kondisi ini yang membuat bek berusia 26 tahun itu baru bermain dalam 12 laga untuk Mutiara Hitam.
Meski begitu, bek kelahiran Sorong ini tetap memiliki statisik yang lumayan. Dilansir Labbola, Fakdawer memiliki keberhasilan tekel sebesar 57 persen dan juga akurasi operan yang mencapai 85 persen.
Namun, permasalah utama yang dimiliki Fakdawer adalah soal kontrol emosi. Pemain bernomor punggung 31 ini kerap terpancing emosinya saat bertanding yang justru merugikan timnya sendiri.
Advertisement
4. Hansamu Yama
4. Hansamu Yama
Hansamu Yama merupakan bek andalan Indra Sjafri di timnas Indonesia U-19 beberapa waktu lalu. Posturnya yang tinggi dianggap sangat ideal sebagai seorang bek tengah.
Sayangnya, performanya bersama Barito Putera sejauh ini bisa dibilang tidak terlalu baik. Alhasil, klub berjulukan Laskar Antasari itu saat ini terbenam di dasar klasemen TSC 2016.
Hansamu sendiri juga tampak kesulitan mendapatkan tempat utama di Barito Putera. Pasalnya, dia kalah bersaing dari Thierry Gathuessi dan Ambrizal. Kondisi ini yang membuat Hansamu hanya memiliki jumlah pertandingan sebanyak 17 bersama Barito.
Meski begitu, data staistiknya cukup baik. Persentase keberhasilan tekel Hansamu mencapai 59 persen sedangkan akurasi operannya menyentuh 81 persen. Pemain 21 tahun ini juga telah membuat satu gol bagi Barito Putera.
Namun, Hansamu memiliki sedikit permasalahan lantaran sering melakukan blunder dan pelanggaran-pelanggaran tak perlu. Terbukti, tujuh kartu kuning sudah diterimanya hingga TSC memasuki pekan ke-24 ini.
5. Manahati Lestusen
5. Manahati Lestusen
Manahati Lestusen merupakan salah satu bek muda potensial Indonesia. Dia adalah pemain serba bisa karena bisa bermain sebagai bek tengah atau gelandang sama baiknya.
Kemampuannya membaca pergerakan lawan juga tak bisa dianggap remeh. Statistik mencatat pemuda asal Maluku ini memiliki keberhasilan tekel di angka 69 persen. Perannya sangat vital untuk memutus serangan lawan dan juga mengalirkan bola ke depan.
Selain andal dalam bertahan, Manahati juga dikenal dengan insting yang baik untuk mencetak gol. Dia sejauh ini telah mencetak tiga gol dari 21 pertandingan. Tak hanya itu, Manahati juga dilengkapi dengan kemampuan eksekusi tendangan bebas yang akurat.
(Yosef Deny Pamungkas)
Advertisement