Apa Motif SA Serang Polisi di Tangerang?

Polisi belum bisa dipastikan apakah pelaku bekerja sendirian atau masuk dalam jaringan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Okt 2016, 15:22 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar

Liputan6.com, Jakarta - Tiga polisi diserang di Kawasan Pendidikan Cikokol, tepatnya di depan SMA Yuppentek, Kota Tangerang, Banten pagi tadi. Mereka diserang pemuda berinisial SA (22) dengan menggunakan senjata tajam.

Sebelum penyerangan, SA sempat membuang benda yang diduga bom pipa ke arah pos polisi (pospol). Polisi masih terus melakukan pengembangan.

"Penyidik Densus, serta tim lapangan tengah mengembangkan lebih jauh," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Polisi belum bisa memastikan apakah pelaku bekerja sendirian atau masuk dalam jaringan. Apalagi, pelaku masih tergolong belia.

"Apakah dia kategori lone wolf (sendirian) atau jaringan, kita belum bisa keterangan lebih lanjut. Butuh waktu untuk memeriksa yang bersangkutan. Masih perlu pendalaman lebih jauh terhadap pelaku, termasuk motifnya," jelas Boy.

Namun, dia tak menepis pelaku bisa saja atau patut diduga merupakan bagian dari jaringan teroris. "Patut diduga jaringan teror yang ada. Karena bawa bahan peledak. Tapi ke mana mereka atau siapa mereka, kita menunggu hasilnya," pungkas Boy.

Sementara itu, SA (22), pemuda yang menyerang tiga polisi di Tangerang tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Pelaku penusukan anggota Polri di Tangerang meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada Liputan6.com.

Awi mengatakan, SA tewas karena kehabisan darah. "Pelaku terkena tembakan dua di kaki dan satu mengenai perut," kata Awi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya