Sempat Menghijau, Akhirnya IHSG Ditutup Turun ke 5.403,69

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini cukup atraktif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Okt 2016, 16:20 WIB
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini cukup atraktif.

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini cukup atraktif. Di awal perdagangan sempat menguat tetapi kemudian berbalik arah dan parkir di zona merah pada penutupan perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (20/10/2016), IHSG melemah 5,59 poin atau 0,10 persen ke level 5.403,69. Indeks saham LQ45 merosot 0,16 persen ke level 929,81. Sebagian besar indeks saham tertekan.

Ada sebanyak 121 saham menguat tetapi tak mampu mempertahankan IHSG berada di zona hijau. Sedangkan 161 saham melemah dan menjadi beban IHSG. Di luar itu, 104 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham 324.158 kali dengan volume perdagangan 24,2 miliar saham. Total transaksi harian saham Rp 5,9 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham industri dasar melemah 1,03 persen dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan tergelincir 0,83 persen dan sektor saham keuangan turun 0,52 persen.

Investor asing pun melakukan aksi beli Rp 235 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.002.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BKDP naik 25,40 persen ke level Rp 79 per saham, saham JSPT menanjak 25 persen ke level Rp 1.500 per saham, dan saham MLPL menguat 25 persen ke level Rp 380 per saham.

Saham-saham yang tergelincir antara lain saham FORU melemah 10 persen ke level Rp 324 per saham, saham PLAS merosot 10 persen ke level Rp 450 per saham, dan saham HDFA susut 9,86 persen ke level Rp 256 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, sejak awal perdagangan sebenarnya IHSG telah memberikan sinyal-sinyal turun karena kemarin ditutup di bawah suport pertama.

"Pelaku pasar banyak yang wait and see menunggu sinyal yang jelas sehingga IHSG bergerak di dua arah," jelas dia. (Gdn/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya