Rekor, Polda NTT Luncurkan SIM Terapung

Pada tahap pertama, Polda NTT menyiapkan tiga kapal khusus untuk layanan SIM Apung itu.

oleh Ola Keda diperbarui 20 Okt 2016, 17:15 WIB
Pada tahap pertama, polisi menyiapkan tiga kapal khusus untuk layanan SIM Apung itu. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Setelah membentuk tim Satgas Anti-Human Trafficking dan Satgas Anti-Pungli dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT), Polda Nusa Tenggara Timur kembali meluncurkan pelayanan administrasi SIM Satuan Apung atau Sat Pung di berbagai daerah kepulauan NTT.

Terobosan baru ini mendapat berhasil meraih rekor MURI sebagai program pertama di Indonesia, bahkan dunia.

"Karakteristik NTT merupakan daerah kepulauan dengan 44 pulau berpenghuni, sehingga perlu ada kreativitas dan inovasi baru dalam proses penerbitan SIM. Sat Pung ini sebagai wujud edukasi dan pelayanan kepada masyarakat kepulauan saat pengurusan SIM," ujar Kapolda NTT Brigjen E Widyo Sunaryo kepada Liputan6.com saat acara penyerahan rekor MURI di Kupang, Kamis (20/10/2016).

Pada tahap pertama, polisi menyiapkan tiga kapal khusus untuk layanan SIM Apung itu. Petugas rencananya akan berkeliling di sejumlah pulau untuk melayani warga yang hendak mengurus SIM setiap hari, terutama di Alor, Flores, Sumba, Sabu Raijua, dan Nagekeo, yang lokasinya jauh dari polres setempat.

Untuk menyukseskan program ini, lanjut Sunaryo, Polda NTT bekerja sama dengan Jasa Raharja guna memberikan bantuan modal kepada korban kecelakaan lalu lintas. "Semoga dengan program ini pelayanan terhadap masyarakat kepulauan dapat terwujud," kata Sunaryo.

Kakorpslantas Polri, Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan Polda NTT merupakan satu-satunya Polda di Indonesia yang memiliki satuan terapung. "Program ini harus diperuntukkan bagi masyarakat dan ini sangat membantu warga di kepulauan," kata Maryoto.

Dia mengimbau sinergi antara Ditpolair dan Satlantas serta Binmas hendaknya diperkuat untuk mengedukasi masyarakat karena pelayanan SIM di perairan merupakan ciri khas Polda NTT yang kondisi geografisnya kepulauan. Dengan terobosan itu, Polda NTT bakal dinaikkan statusnya menjadi Polda Tipe A pada 2017.

"Ini merupakan terobosan kreatif dan apabila dilakukan dengan konsisten, maka kepercayaan masyarakat semakin meningkat kepada Polri," kata Maryoto.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengapresiasi dan mendukung program Sat Apung berupa pengadaan kendaraan pelayanan di setiap titik wilayah kepulauan. "Di Pulau Timor ada dua unit mobil, Pulau Flores dua, Pulau Sumba satu dan Sabu Rote satu mobil," kata Frans.

Selain penyerahan penghargaan dari rekor MURI, juga dilakukan peresmian RTMC Regional Traffic Management Center, peresmian mobil SIM keliling dan kapal apung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya