Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hari ini kembali meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Kali ini Ahok meresmikan RPTRA Gebang Sari di Taman Caliandra, Gebang Sari Dalam 5, Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Setiap kelurahan harus ada RPTRA. Tiap tahun minimal 100 lokasi. Tujuannya supaya kita bisa saling peduli dan memperhatikan. Saya tidak ingin ada anak sekolah ada yang sakit, enggak ada beras, tidak ada yang tahu. Bagaimana jaga sifat budaya silaturahim kita tidak hilang," ujar Ahok pada sambutannya, Kamis (20/10/2016).
Advertisement
Pada kesempatan itu Ahok kembali membeberkan program andalan Pemprov DKI untuk warga Jakarta. Di antaranya jaminan kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal layak bagi warga.
Bahkan, Ahok menyebut untuk saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta lebih tinggi dari pada Yogyakara. Diketahui, IPM diukur dari berapa lama seseorang menempuh pendidikan dan mampu memenuhi kebutuhannya.
"DKI menganut penanggungan kesehatan semesta. Kalau pendidikan, tidak ada lagi yang boleh tertinggal. Jakarta nomor 1, sekolah terlama 10 tahun, Yogya 9 tahun. Tahun ini survei akan lebih melampaui lagi, karena bisa masuk perguruan negeri (dibiayai DKI) 18 juta per tahun. Bahkan ada yang mau jadi ustaz, kiai, kalau mau jadi santri," beber Ahok.
Selain mengklaim DKI memiliki IPM tinggi, Ahok juga menyampaikan bahwa indeks kebahagiaan warga DKI merupakan yang tertinggi di Indonesia.
"Indeks kebahagiaan di DKI paling tinggi di Indonesia 78,9. Dunia yang sangat maju 80. Kalau capai ini kita sejajar dengan dunia. Sekarang begitu lahir, warga DKI bisa usia 78 tahun meninggal. Tetapi kalau suka merokok, bawa mobil motor melawan arus ya nggak tahu. Saya sih inginnya warga DKI bisa sampai 80 tahun," ujar Ahok.