Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ke zona hijau pada perdagangan saham di akhir pekan ini.
Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (21/10/2016), pukul 09.00 WIB, IHSG naik 9,1 poin atau 0,18 persen ke level 5.413,215.
Ada sebanyak 84 saham menguat dan 37 melemah. Sedangkan 54 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.748 kali dengan volume perdagangan 296,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 115,4 miliar.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.416,17 dan terendah 5.405,56. Investor asing melakukan aksi beli Rp 7 miliar di pasar reguler.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham mendaki kecuali sektor saham pertambangan turun 0,52 persen dan pertanian yang turun 0,12 persen.
Sementara sektor yang menjadi pendorong aneka industri yang menguat 0,50 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MLBI naik 5,83 persen ke level Rp 700 per saham. Saham BKSW bertambah 5,14 persen ke level Rp 368 per saham, dan saham MLPL menanjak 7,37 persen ke level Rp 408 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham INRU merosot 5,56 persen ke level Rp 340 per saham, saham BRMS tergelincir 5 persen menjadi Rp 58 per saham, dan saham LPLI susut 2,8 persen ke posisi Rp 278 per saham.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Joe sebelumnya memang memprediksi, IHSG akan menguat terbatas menjelang akhir pekan ini.
Laju IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten kuartal III 2016.
Kiswoyo mengatakan, pelaku pasar menanti rilis kinerja keuangan emiten bank dan barang konsumsi berkapitalisasi besar.
Selain itu, Kiswoyo keputusan BI menurunkan 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen juga akan pengaruhi IHSG.
Sementara itu, bursa Asia sebagian besar diperdagangkan lebih rendah di akhir pekan ini, menyusul penurunan harga minyak.
Melansir laman CNBC, indeks Australia ASX 200 turun 0,56 persen pada perdagangan di tengah hari. Dengan penurunan terjadi di sebagian besar sektor perdagangan. Sementara sektor energi turun 1,08 persen, dan keuangan turun 0,08 persen.
Adapun indeks Selandia Baru turun 0,20 persen, sedangkan Korea Selatan susut 0,25 persen.
Berbeda, indeks Jepang Nikkei justru menguat sedikit sebesar 0,15 persen. Dipicu kenaikan saham Fast Retailing, pemilik merek pakaian Uniqlo, sebesar 0,80 persen.