Temui Xi Jinping, Filipina Kian Merapat ke Tiongkok

Presiden Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rodrigo Duterte pada kedatangannya di Balai Agung Rakyat Tiongkok, Beijing (20/10)

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2016, 12:10 WIB
20161021-Hubungan-Philipna-China--Reuters1
Presiden Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rodrigo Duterte pada kedatangannya di Balai Agung Rakyat Tiongkok, Beijing (20/10)
Presiden Xi Jinping menyambut kedatangan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Balai Agung Rakyat Tiongkok, Beijing (20/10). Kunjungan Duterte ke China sendiri terjadi di tengah semakin memburuknya hubungan Filipina dengan AS. (Reuters/Thomas Peter)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden China Xi Jinping berjalan untuk menghadiri upacara penyambutan di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok (20/10). Kedatangan Duterte untuk memperat hubungan bilateral dengan Tiongkok. (Reuters/Thomas Peter)
Presiden Tiongkok Xi Jinping mendampingi Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam upacara penandatanganan di Beijing, Tiongkok (20/10). China dan Filipina sepakat memperbaiki hubungan dan melanjutkan kerjasama dalam berbagai bidang. (Reuters/ Ng Han Guan)
Sepasang anak-anak memegang bunga plastik dan bendera nasional Tiongkok dan Filipina pada saat menyambut kedatangan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte di Balai Agung Rakyat Tiongkok, Beijing (20/10). (Reuters/Thomas Peter)
Suasana pertemuan Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada saat pertemuan bilateral yang diadakan di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok (20/10). (Reuters/ Ng Han Guan)
Kedua kepala negara, Presiden Xi Jinping dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat menghadiri pertemuan bilateral di Beijing (20/10). Duterte mengubah poros kebijakan luar negeri Filipina yang sebelumnya ke AS menjadi ke Tiongkok. (Reuters/ Ng Han Guan)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte berjabat tangan dengan Presiden Xi Jinping seusai pertemuan dua negara di Beijing (20/10). Pertemuan tersebut membuat kebijakan luar negri Filipina yang lebih condong ke Tiongkok daripada ke AS. (Reuters/ Ng Han Guan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya