Liputan6.com, Suwon - Kasus baterai Galaxy Note 7 yang bermasalah ternyata membuat Samsung segera bergerak cepat.
Perusahaan asal Korea Selatan itu dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan perusahaan lain untuk membesut baterai seri smartphone selanjutnya.
Salah satu perusahaan yang disebut-sebut akan diajak kerjasama adalah LG Chem, anak perusahaan LG. Perusahaan itu dikenal sebagai salah satu perusahaan produsen baterai lithium-ion.
Mengutip laman Reuters, Jumat (21/10/2016), berdasarkan laporan Nikkei, saat ini Samsung tengah berdiskusi dengan kompetitor satu negaranya itu untuk menggarap baterai smartphone anyarnya di tahun depan.
Baca Juga
Advertisement
Namun sumber lain dari Korea Selatan menyebut, belum ada kesepakatan mengenai kerja sama ini, dan sepertinya tidak dalam waktu dekat akan terjadi.
Pun demikian, kabar ini secara tak langsung menyiratkan Samsung telah mempertimbangkan perusahaan lain untuk menggarap baterai smartphone-nya.
Sebagai informasi, Samsung awalnya mempercayakan produksi baterai pada anak perusahaannya, Samsung SDI. Namun kejadian yang terjadi pada Galaxy Note 7 membuat perusahaan itu dilaporkan mulai berpikir ulang memakai produksi SDI.
Seperti diketahui, sejak awal peluncurannya ada banyak laporan mengenai Galaxy Note 7 yang meledak tiba-tiba. Analisa awal penyebab meledaknya smartphone itu adalah cacat produksi pada baterai yang memang jarang terjadi.
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, ada kemungkinan desain ponsel itu yang menyebabkan perangkat menjadi overheating dan kemudian meledak.
(Dam/Isk)