Aneh, Remaja Lelaki Ini Punya Organ Seksual Wanita

Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun memiliki kondisi medis yang langka.

oleh Melly Febrida diperbarui 21 Okt 2016, 19:55 WIB
Transgender

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun memiliki kondisi medis yang langka. Ia memiliki organ seksual wanita. Remaja yang tak disebutkan identitasnya ini sudah menjalani operasi pada Juni dan Agustus 2016.

Lelaki itu memiliki organ seperti uterus (rahim), ovarium (yang memproduksi telur), tuba falopi (yang membawa telur ke rahim selama pembuahan sperma dari laki-laki), dan vagina yang belum sempurna. Kondisi tersebut dikenal dengan Persistent Mullerian Duct Syndrome (PMDS).

Menurut National Library of Medi-cine, Amerika Serikat, PMDS adalah gangguan perkembangan seksual yang mempengaruhi laki-laki. Rahim dan tuba falopi berasal dari struktur yang disebut saluran Mullerian selama perkembangan janin.

Saluran Mullerian biasanya rusak selama pengembangan awal pada laki-laki, tetapi masih bertahan pada lelaki dengan PMDS. Lelaki dengan kondisi ini memiliki kromosom XY, yang menandakan dirinya adalah laki-laki normal dengan kelamin eksternal yang normal juga.

Tapi, remaja lelaki itu tak memiliki testis kiri dan penisnya melengkung di ujung, yang membuat buang air sulit. Kondisi ini disebut hipospadia, kondisi bawaan pada laki-laki ketika pembukaan uretra ada di bagian bawah penis.

Uretra adalah saluran keluarnya urine dari kandung kemih.

Urolog dan ahli bedah transplantasi Dr Mohan Keshavmurthy dan Dr Shakhir Tabrez mengoperasinya untuk memperbaiki kondisi yang langka di Fortis Hospital, di Cunningham Road.

Dr Keshavmurthy menjelaskan pasiennya itu memiliki organ reproduksi laki-laki yang normal meskipun ia juga memiliki rahim dan tuba falopi.

"Ini adalah kasus ketidakseimbangan hormonal, dan pada evaluasi lebih lanjut kita melihat testis kanannya normal, testis kirinya ada di wilayah selangkangan Hal ini disebut sebagai 'undescended testis', suatu kondisi ketika testis tidak normal turun ke dalam skrotum," kata Dr Keshavmurthy seperti dilansir TimesofIndia, Jumat (21/10/2016).

Testis bertanggung jawab untuk produksi sel sperma dan hormon seks testosteron pria. Alhasil, para dokter harus mengobati kedua kondisi- yang PMDS dan hipospadia- dalam dua tahap operasi.

Menurut Dr Keshavmurthy, pasien dan ibunya pertama kali datang pada Juni untuk kelainan kemih, tetapi mereka tidak tahu tentang keberadaan organ seksual internal perempuan. Setelah melakukan laparoskopi diagnostik, pasien tersebut didiagnosis dengan PMDS.

"Dalam kasus ini, kami harus menciptakan uretra dan menghapus organ genital perempuan. Jika mereka tidak disingkirkan, ada kemungkinan dia mengembangkan nyeri perut yang parah selama menstruasi, karena tidak ada cara untuk mengeluarkannya. "

Selain itu, lanjut Dr Keshavmurthy, penis anak laki-laki itu diperpanjang dan dibuat lurus sedemikian rupa agar ia tidak akan memiliki masalah dengan ereksi di masa depan. Sedangkan rahim, saluran tuba, testis yang tersembunyi dan ovarium telah dihilangkan.

"Dia sekarang bisa menjalani hidup normal, bahkan kehidupan seks yang normal," kata Dr Keshavmurthy.


Apa itu PMDS dan Hipospadia?

Persistent Mullerian Duct Syndrome (PMDS) adalah gangguan perkembangan seksual yang mempengaruhi laki-laki. Laki-laki dengan gangguan ini memiliki organ reproduksi laki-laki normal, tapi mereka juga memiliki uterus, ovarium, saluran tuba, dan vagina, yang merupakan organ reproduksi wanita.

Sedangkan Hipospadia adalah cacat lahir dari uretra, yakni lubang kencing yang letaknya tidak di lokasi biasa yaitu di kepala penis, tapi bisa di bawah penis atau di dasar penis. Ini adalah kelainan lahir yang paling umum dari sistem reproduksi laki-laki, yang mempengaruhi sekitar satu dari setiap 250 laki-laki. Namun, Penyebab hipospadia tidak diketahui.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya