Liputan6.com, Pekanbaru - Helikopter milik Mabes Polri mengalami kerusakan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, sehingga tak bisa melanjutkan perjalanan. Sedianya helikopter berangkat ke Aceh sebagai bantuan Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar).
"Ada kerusakan mesin sewaktu dipanaskan. Perjalanan tidak bisa dilanjutkan sambil menunggu spare part dari Jakarta," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, Jumat (21/10/2016).
Guntur membantah helikopter dengan kode penerbangan NBO 105 itu melakukan pendaratan darurat karena mengalami kerusakan mesin sewaktu terbang dari Jakarta menuju Aceh.
"Bukan pendaratan darurat. Tapi tidak memungkinkan terbang sewaktu dipanaskan. Helikopter ini menginap di bandara dari Jakarta tujuan Aceh," sebut mantan Kapolres Pelalawan ini.
Guntur menerangkan, helikopter ini dipiloti oleh Inspektur Polisi Dua Doni. Dia membawa tiga awak dari Jakarta sebagai personel bantuan ke Polda Aceh untuk melakukan Operasi Bersinar.
Helikopter ini dijadwalkan terbang sekitar pukul 08.30 WIB. Sewaktu dipanaskan, salah satu bagian mesin mengalami kerusakan dan tidak memungkinkan untuk terbang.
"Helikopter masih diperbaiki sambil menunggu spare part dari Jakarta. Begitu spare part datang dan diperbaiki, misi ke Aceh akan dilanjutkan," sebut Guntur.
Sementara Plt General Manager Bandara SSK II, Djamin Pinem dikonfirmasi terpisah menyebut heli 'mogok' itu berada pada jarak 15 meter dari runway bandara.
Dia menyebut, operasional bandara sempat terganggu selama 30 menit. Tiga pesawat sempat menunda keberangkatannya.
"Tiga penerbangan terganggu, yakni Garuda tujuan Jakarta. Kemudian Citilink tujuan Jakarta dan dari Jakarta. Citilink dari Jakarta dialihkan ke Batam. Sempat delay selama 30 menit," katanya.