Liputan6.com, Jakarta - Jejaring sosial Facebook selama ini dikenal menerapkan sensor terhadap unggahan pengguna yang dianggap tak sesuai dengan kriteria mereka. Namun tampaknya cukup aneh jika Facebook menghapus sebuah video kampanye antikanker payudara yang diunggah oleh sebuah LSM.
Hal inilah yang baru saja terjadi di Swedia. Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Guardian, Minggu (22/10/2016), LSM peduli kanker payudara Cancerfonden mengunggah video kampanye antikanker payudara di jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg.
Lantaran gambarnya dianggap mengganggu, video tersebut dihapus oleh pihak Facebook. Adapun video kampanye itu menampilkan sosok animasi perempuan dengan lingkaran yang diasumsikan sebagai payudara.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya, tujuan video tersebut adalah menjelaskan kepada kaum hawa tentang cara memeriksa benjolan yang mencurigakan.
Merasa hal itu tak masuk akal, Cancerfonden telah menghubungi pihak Facebook dan mengungkapkan sikap tidak terima atas keputusan penghapusan video tersebut. Sayangnya, Facebook belum memberikan komentar terkait penghapusan video kampanye antikanker payudara itu.
"Kami merasa ini tidak komprehensif dan cukup aneh. Bagaimana bisa upaya memberi informasi medis dianggap sebagai hal yang tak pantas," ujar Direktur Komunikasi Cancerfonden Lena Biornstad.
Ia menambahkan, informasi kesehatan itu sebenarnya bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa seseorang. "Ini hal penting untuk lembaga kami. Hal ini menjauhkan kami dari kemungkinan kanker payudara," imbuh Biornstad.
Sebelumnya, Facebook juga pernah diprotes lantaran berulang kali menghapus foto tentang perang Vietnam yang dianggap bersejarah. Adapun foto ikonik tersebut memperlihatkan seorang gadis Vietnam yang lari telanjang lantaran menghindari serangan bom.
Facebook sendiri pernah menyebut, segala foto yang menampilkan alat kelamin, ketelanjangan, serta payudara wanita bakal dihapus dari jejaring sosial.
(Tin/Ysl)