Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan mendatar menjelang akhir pekan ini. Hal itu lantaran aliran dana investor asing cukup tipis masuk ke pasar modal Indonesia.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (21/10/2016), IHSG naik tipis 5,55 poin atau 0,10 persen ke level 5.409,24. Indeks saham LQ45 menguat 0,07 persen ke level 930,46. Sebagian besar indeks saham variasi.
Ada sebanyak 165 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 141 saham melemah dan 99 saham lainnya diam di tempat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.416,95 dan terendah 5.395,42.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 236.923 kali dengan volume perdagangan 12,1 miliar. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,8 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham tambang turun 1,41 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan melemah 1,17 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,11 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 0,53 persen.
Total investor asing tercatat Rp 79,98 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.066.
Saham-saham yang menguat antara lain saham IBST naik 14,41 persen ke level Rp 1.350 per saham, saham BIRD menanjak 7,43 persen ke level Rp 3.180 per saham, dan saham BEST menguat 10,39 persen ke level Rp 340 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DPUM merosot 10 persen ke level Rp 720 per saham, saham HERO tergelincir 6,05 persen ke level Rp 1.165 per saham, dan saham SMMT merosot 5,66 persen ke level Rp 100 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,37 persen ke level 2.033. Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,30 persen ke level 17.184, indeks saham Singapura susut 0,52 persen ke level 2.827,95, dan indeks saham Taiwan merosot 0,11 persen ke level 9.306,57.
"IHSG cenderung flat. Dana investor asing masuk cukup tipis, dan ada pengaruh akhir pekan," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya.
Ia menambahkan, dampak penurunan 7 days repo rate juga memberikan sentimen positif ke IHSG. William memperkirakan IHSG cenderung mendatar hingga November 2016. (Ahm/Ndw)