Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyambut baik penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di seluruh Indonesia. Program BBM satu harga dapat mengurangi biaya produksi listrik di daerah terpencil.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengungkapkan, selama ini PLN membeli BBM untuk bahan bakar pembangkit dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Akan tetapi karena biaya angkut BBM tersebut ditanggung PLN, harga BBM menjadi mahal khusus untuk wilayah terpencil. Biaya angkut tersebut dibebankan pada Biaya Pokok Produksi (BPP).
Baca Juga
Advertisement
"Kami beli di sana (dari Pertamina) sama. Cuma ngambilnya ke depo mereka, ngangkut ke pembangkit kami itu yang mahal," kata Made, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Made menuturkan, dengan ada kebijakan BBM satu harga di seluruh Indonesia akan membuat biaya angkut BBM lebih murah, karena BBM untuk kendaraan pengangkut didapat berdasarkan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kalau single price, sehingga HPP turun, semoga ada penurunan ini membawa dampak penurunan transportasi di sana, mahal transportasi mengangkut itu," ujar Made.
Made mengakui, menjalankan kebijakan BBM satu harga tidak mudah di seluruh Indonesia. Namun hal tersebut mesti dilakukan karena menunjukkan keberpihakan pemerintah pada masyarakat yang berada di wilayah terpencil.
"Ini efek tidak semudah membalikkan telapak tangan, susah untuk transportasi, keberpihakan ke masyarakat. Kalau di sana tidak bicara untung rugi. Di sana kita bicara NKRI," tutur Made. (Pew/Ahm)