Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung naik tipis pada pekan periode 17-21 Oktober. Hal itu didorong dari aksi jual investor asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/10/2016), IHSG naik 0,17 persen ke level 5.409,24 pada Jumat pekan ini dari posisi 5.399,89 pada akhir pekan lalu.
Laju positif IHSG juga sejalan dengan peningkatan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tumbuh 0,17 persen menjadi Rp 5.848,97 triliun dari Rp 5.839,10 triliun.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia menyebutkan kalau kenaikan IHSG didorong sektor saham komoditas dan ritel. Tercatat investor asing melakukan aksi jual sekitar US$ 63 juta.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, saham berkapitalisasi kecil cenderung reli dalam tiga pekan ini. Indeks saham MSCI MTD naik 2,8 persen, sedangkan indeks saham LQ45 menguat 0,8 persen.
"Potensi saham ini karena ada pergeseran alokasi sehingga mendorong siklus ke saham berkapitalisasi kecil setelah kinerja saham kapitalisasi kecil kurang baik dalam tiga bulan. Hal ini juga berarti kalau investor optimistis dan ingin meningkatkan nilai untuk saham kapitalisasi kecil," tulis laporan itu.
Tak hanya saham berkapitalisasi kecil yang reli tapi juga komoditas. Sektor tambang menjadi sektor dengan performa baik dalam tiga pekan ini. Pada pekan ini, indeks sektor saham tambang naik 2,2 persen. Kinerja sektor saham tambang bahkan mengalahkan IHSG.
"Harga batu bara sentuh level US$ 98 per ton pada pekan ini, dan merupakan level tertinggi dalam 3,5 tahun mendorong kenaikan harga batu bara naik 105 persen secara year to date. Ada potensi reli itu berbalik arah mengingat harga batu bara betapa cepat naik saat ini. Konsensus pasar pun menilai pendapatan eksportir dan kontraktor pertambangan akan bagus hingga kuartal I 2017," tulis laporan itu. (Ahm/Ndw)