Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Sultan Aziansyah, pelaku teror penyerangan tiga anggota polisi di Cikokol, Kota Tangerang, Banten tak luput dari penelusuran penyidik kepolisian. Hal ini sengaja dilakukan guna mencari tahu komunikasi yang dilakukan Sultan di akun media sosialnya.
"Yang bersangkutan juga masih kita selidiki konten-konten dari akun, ada blog, ada website. Nah ini tim digital forensik masih melakukan upaya-upaya kloning untuk isi percakapan, konten-konten komunikasinya. Ini digital forensik yang melakukan kloning, dari isi percakapan maupun tulisan-tulisan yang pernah diupload," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Advertisement
Selain itu, Boy juga menerangkan pihaknya tengah membongkar isi dari telepon seluler Sultan. Dicurigai, ada komunikasi dengan sejumlah pihak terutama yang terkait aksi radikalisme.
"Bahkan dicurigai dari telepon selulernya diketahui banyak berkomunikasi dengan pihak-pihak luar yang nadanya cukup mencurigakan. Ini terus berusaha kita kembangkan dari hasil kita berusaha mencari banyak tahu dari jejaring komunikasi yang kita lakukan," terang Boy.
Sebelumnya, aksi teror di Cikokol, Tangerang terjadi Kamis 20 Oktober sekitar pukul 07.10 WIB. Tiga anggota polisi terluka atas kejadian tersebut. Sementara pelaku tewas karena kehabisan darah setelah ditembak di bagian paha dan perut saat perjalanan dari rumah sakit Tangerang ke rumah sakit Polri, Kramatjati Jakarta Timur.