Jimly: Para Elite Harus Turun Tenangkan Rakyat Jelang Pilkada

Jimly menyoroti rentetan kejadian jelang Pilkada DKI yangsudah panas jauh sebelum pesta demokrasi itu diselenggarakan

oleh Luqman Rimadi diperbarui 21 Okt 2016, 07:27 WIB
Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqie saat memimpin sidang pengaduan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu dengan teradu Ketua KPU Husni Kamil Manik dan anggota KPU Sigit Pamungkas,Jakarta, Rabu (8/6/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie meminta para elite baik di tingkatan daerah maupun pusat  turun tangan jelang pelaksaan Pilkada serentak di beberapa daerah pada Februari 2016 mendatang.

Ia pun menyoroti rentetan kejadian jelang Pilkada DKI yang menurutnya sudah memanas jauh sebelum pesta demokrasi itu diselenggarakan. Salah satunya yaitu munculnya aksi protes terhadap bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Yang paling ideal para pemimpin‎ negeri turun menenangkan rakyat yang sedang marah," kata Jimly di Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Menurut dia, para pemimpin negeri ini termasuk juga Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) harus meredam dan menenangkan kondisi supaya panasnya Pilkada di DKI Jakarta tidak meluas ke seluruh Indonesia‎.

"Kemudian, agar rakyat bisa fokus persiapkan diri untuk pilih kepala daerahnya dengan tenang dan cerdas. Masih ada cukup waktu bagi semua paslon (pasangan calon) untuk berkompetisi merebut simpati rakyat," ujar dia.

Ia mengatakan dalam upaya menenangkan itu, pilihan menunda proses hukum jauh lebih bernilai untuk solusi yang lebih adil dan damai agar pilkada tidak diganggu dulu oleh emosi yang membahayakan.

"Toleransi tidak boleh sepihak tetapi dengan spirit saling menghargai dan saling menghormati antar golongan sesuai tuntunan Pancasila dan UUD 1945," Jimly menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya