Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang dilakukan Binghamton University dan University College London menemukan, setelah putus dari pasangan, wanita mungkin akan merasa lebih sakit hati dan terluka. Namun ternyata mental mereka secara signifikan lebih baik daripada pria.
Dalam studi ini, para peneliti melibatkan 5.705 peserta untuk menilai rasa sakit akibat putus dalam skala satu (tidak sakit) hingga sepuluh (sangat sakit).
Advertisement
Hasilnya, mereka menemukan bahwa rata-rata wanita memberikan skala 6,84 untuk sakit secara emosional dan 4,21 untuk sakit secara fisik. Sedangkan pria, rata-rata melaporkan skala 6,58 untuk sakit secara emosional dan 3,75 untuk sakit secara fisik.
Walaupun perbedaannya terlihat kecil, namun wanita lebih bisa bertahan dan pulih lebih baik ketimbang pria.
Para peneliti mengatakan, para wanita mungkin lebih belajar tentang kehidupan dibanding pria. Hal ini membuat pria sulit "move on".
“Sederhananya, wanita mempertaruhkan segalanya dalam suatu hubungan dibanding pria. Oleh karena itu, hubungan tertentu kadang lebih menyakitkan bagi seorang wanita. Sedangkan pria, mungkin tidak begitu sakit pada awalnya saat putus, namun mereka bisa merasa sulit untuk pulih. Ditambah, butuh beberapa waktu untuk pria menyadari apa yang sudah hilang dari hidupnya," ujar penulis utama studi, Craig Morris, seperti dilansir dari Metro, Sabtu (22/10/2016).
Studi yang dipublikasikan dalam Evolutionary Behavioral Sciences ini juga melaporkan, pria cenderung "tenggelam" dalam rasa sakit. Hal ini membuat mereka harus bersaing lagi untuk menggantikan apa yang telah hilang, atau lebih buruk lagi, ia baru menyadari bahwa kehilangannya tersebut ternyata tak tergantikan.