Liputan6.com, Jakarta Sepur penumpang di Kamerun tergelincir dari rel dan terbalik. Korban jiwa pun berjatuhan dalam insiden kecelakaan kereta tersebut.
"Setidaknya 53 orang tewas," kata menteri transportasi negara itu seperti dikutip dari BBC, Sabtu (22/10/2016).
Advertisement
Kereta api tersebut melaju antara dua kota terbesar di Kamerun, Yaounde dan Douala. Sementara kecelakaan terjadi ketika kereta api berada di dekat Eseka.
Ada sekitar 1.300 penumpang di kereta api itu. Jumlah ini jauh lebih banyak dari biasanya yang hanya mencapai 600 penumpang.
Sepur itu lebih padat dari biasanya karena tanah longsor akibat hujan deras telah memblokir jalan di Kamerun.
Menteri Transportasi Kamerun, Edgard Alain Mebe Ngo'o, mengatakan sekitar 300 orang juga terluka dalam insiden kereta tergelincir itu. Jumlah korban tewas pun kemungkinan masih akan bertambah.
Dilansir dari Daily Star, jasad dan korban luka terlihat bergeletakkan di lokasi kecelakaan kereta itu.
Televisi negara Kamerun, CRTV memperlihatkan orang-orang yang memberikan pertolongan pertama.
"Ada banyak yang terluka. Kami masih dalam tahap mengevaluasi situasi. Kita tidak bisa memberikan bahkan tol sementara," kata seorang pejabat untuk perusahaan kereta api nasional, Camrail.