Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bahwa Leonardo DiCaprio adalah seorang aktivis lingkungan. Dan status itu, membawa pria 41 tahun tersebut ke sejumlah penjuru bumi, sekaligus menempatkannya dalam beberapa pengalaman ekstrem.
Dilansir dari ET Online, Sabtu (22/10/2016), Leonardo DiCaprio bahkan nyaris tewas di tahun 2010, saat sedang melakukan ekspedisi ke Galapagos.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa ini diceritakan oleh Fisher Stevens, sutradara film soal perubahan iklim Before the Flood, yang ia buat bersama Leonardo DiCaprio.
Kala itu Fisher diajak oleh seorang peneliti masalah kelautan, Sylvia Earle. Sementara Leonardo, sejak awal memang menjadi salah satu anggota ekspedisi tersebut. Aktor Hollywood Edward Norton, juga ikut bergabung dengan tim tersebut.
"Kami masuk ke kedalaman, dan melihat 300 ikan pari elang dan ikan pari tutul, itu adalah penyelaman yang hebat," katanya. Namun pemandangan menakjubkan ini berubah menjadi kengerian saat Fisher melihat Leonardo megap-megap, tak dapat bernapas.
"Aku melihat Leo kesulitan bernapas karena tank oksigennya bocor," ujarnya. Edward Norton dengan sigap menyelamatkan Leonardo, kembali ke permukaan.
"Peristiwa itu memang cukup gila," kata Fisher. Ia menyebutkan kala itu Leonardo membawa kamera untuk merekam kehidupan bawah laut. Gambar yang ia dapat sangat bagus, sampai kameranya mulai bergoyang saat Leonardo mulai kehabisan napas.
Setidaknya, ada hikmah di balik peristiwa tersebut. "Dalam perjalanan tersebut kami jadi sangat dekat," katanya.
Ini bukan pertama kalinya Leonardo DiCaprio nyaris tewas di bawah laut. Saat menyelam di Afrika Selatan, ia hampir dicaplok ikan hiu. Predator laut tersebut, merangsek teralis besi yang melindungi Leo.
Bahkan orang-orang yang menemani Leonardo DiCaprio menyelam, hampir tak percaya dengan kejadian tersebut. "Orang-orang ini bilang mereka tak pernah lihat hal seperti ini sepanjang 30 tahun pengalaman mereka," kata Leonardo DiCaprio dalam sebuah wawancara.