Liputan6.com, New York- Di era teknologi informasi seperti saat ini sudah lazim bila anak baru lahir lalu fotonya ada di Facebook, Path, Instagram dan media sosial lainnya. Data menunjukkan sekitar 90 persen anak usia dua tahun sudah muncul di media sosial orangtuanya. Mungkin orangtua merasa kurang 'eksis' bila tidak memperlihatkan hal tersebut ke dunia.
Kondisi ini membuat para dokter anak kembali bersuara mengingatkan orangtua untuk berpikir ulang kala mengunggah sesuatu tentang anak di media sosial. Dikhawatirkan, unggahan cerita atau foto orangtua malah membuat anak mereka dalam bahaya.
Advertisement
Hal ini diungkapkan para dokter anak dalam American Academy of Pediatrics (AAP) 2016 National Conference & Exhibition. Para dokter anak merekomendasikan orangtua agar menjaga identitas anak di dunia online, menjaga privasi anak, serta tidak berbagi atau menunjukkan lokasi anak berada dalam sebuah postingan di media sosial seperti mengutip laman Time, Minggu (23/10/2016).
"Para orangtua kerap sudah merasa menjaga anak-anak mereka saat mengunggah sesuatu di internet. Namun orangtua, banyak yang sebenarnya belum memahami pengaruhnya terhadap keamanan anak," kata salah satu dokter anak yang juga asisten profesor di University of Florida College of Medicine, Amerika Serikat, Bahareh Keith.
Jadi, para ibu dan ayah, bijaklah sebelum mengunggah sesuatu tentang anak. Jangan sampai anak menjadi korban gara-gara keteledoran orangtua dalam menggunakan media sosial.