Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia menunjukan kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) selama dua tahun memimpin Republik ini. Masyarakat pun optimistis terhadap kepemimpinan Jokowi ke depan.
Potret ini merupakan hasil Survei Nasional dua tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei ini melibatkan 1.035 responden yang diwawancarai langsung.
Jumlah ini 84,8 persen dari total responden yang dipilih secara acak 1.220 responden. Responden berasal dari 34 Provinsi di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua.
Peneliti SMRC Sirojudin Abbas, mengatakan, sejak dilantik pada 20 Oktober 2014 hingga saat ini, sebanyak 61,4 persen warga cukup puas dengan kinerja Jokowi.
Prosentase warga yang sangat puas 7,4 persen atau lebih rendah dibanding penilaian kurang puas 26,3 persen. Sementara yang merasa tidak puas sama sekali 3 persen.
"Sekitar 69 persen sangat atau cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi," tegasnya saat Diskusi Evaluasi Publik Dua Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK di Hotel Sari Pan Pacifik, Jakarta, Minggu (23/10/2016).
Sedangkan survei atas keyakinan kemampuan Jokowi memimpin, Sirojudin menyebut, 74 persen warga Indonesia optimistis Jokowi memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik dari sekarang. "Penilaian delapan bulan pertama kritis, tapi kemudian terus naik," ucapnya.
Melongok hasil survei atas kinerja Wapres JK, katanya, sebanyak 63 persen warga puas dengan pekerjaan JK sebagai Wapres.
Advertisement
"Sebanyak 4 persen warga puas, 59 persen warga menilai cukup puas. Yang kurang puas 27 persen, dan tidak puas sama sekali 4 persen," Sirojudin menerangkan.
Adapun rapor hijau pemerintahan Jokowi-JK selama dua tahun ini, dijabarkan SMRC meliputi kondisi ekonomi rumah tangga, ekonomi nasional, infrastruktur jalan raya, pengendalian inflasi.
Sekitar 45 persen warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya lebih baik sekarang ini dibanding tahun lalu. Sebanyak 23 persen merasa lebih buruk dan 31 persen tidak ada perubahan .
Sebanyak 65 persen atau mayoritas warga merasa optimistis kondisi ekonomi rumah tangganya setahun ke depan akan lebih baik.
Kemudian sebesar 40 persen warga merasa kondisi ekonomi nasional lebih baik, 20 persen menilai lebih buruk, dan 32 persen warga menilai tidak ada perubahan.
Sementara mayoritas warga 56 persen yakin ekonomi nasional setahun ke depan lebih baik dibanding sekarang ini. Karena perkembangan inflasi menunjukkan penurunan sehingga sentimen negatif ikut terseret turun.
Sedangkan di sektor infrastruktur, sambungnya 75 persen warga menilai kondisi jalan raya semakin baik. Sebanyak 8 persen warga menilai kondisi jalan raya sekarang makin buruh, 16 persen merasa sama saja atau tidak ada perubahan.
"Ekonomi secara umum belum memenuhi harapan publik, tapi menunjukkan kecenderungan membaik, dan publik makin optimis," ucap Sirojudin.