Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada awal pekan ini. Rilis laporan kinerja emiten pada kuartal III 2016 masih jadi sentimen yang pengaruhi laju
IHSG.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.350 dan resistance 5.500. Pelaku pasar masih menunggu realisasi kinerja emiten pada kuartal III.
"Masih mendominasi (rilis emiten kuartal III). Belum ada sentimen baru," ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Senin (24/10/2016).
Ia menuturkan, dari sentimen eksternal yaitu pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) juga menjadi fokus pelaku pasar. Kiswoyo menilai, pasar mendukung Hillary Clinton, calon presiden dari partai Demokrat ketimbang pesaingnya dari partai Republik Donald Trump. "Donald Trump kurang disukai karena rencana kebijakan yang kontroversial," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, perdagangan saham awal pekan masih akan menunjukkan optimisme terhadap potensi penguatan IHSG. Hal itu melihat ada aliran dana investor asing yang mulai masuk ke Indonesia.
"Optimisme juga terlihat dari diturunkannya BI 7 days repo rate yang menunjukkan pemerintah sedang berusaha untuk mempercepat gerak roda perekonomian terutama di sektor riil," ujar William.
William memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.361 dan resistance 5.488.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).
Sedangkan Kiswoyo memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). "Rekomendasi beli untuk saham-saham tersebut," kata dia. (Ahm/Ndw)