Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan harga gas di Indonesia tidak lebih mahal dibandingkan Singapura.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, saat ini rata-rata harga gas hilir di Singapura mencapai US$ 15 sampai US$ 16 per MMBTU.
Sedangkan harga gas rata-rata di Indonesia sebesar US$ 8,3 per MMBTU untuk gas pipa dan US$ 12 sampai US$ 13 untuk gas alam cair (LiquIfied Natural Gas/LNG).
"Harga gas di Singapura rata-rata us$ 15-us$ 16," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Jakarta, Senin (24/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Wiratmaja mengungkapkan, sebenarnya harga gas di hulu Indonesia hampir sama dengan di negara lain. Besarannya yakni rata-rata sekitar US$ 4 per MMBTU. Proses hilir dikatakan yang membedakan harga gas berbeda di tingkat konsumen.
"Jadi harus tahu real-nya kayak apa. kita bicara apple to apple," tegas dia.
Berdasarkan data Kementerian ESDM yang berasal dari Singaporepower.com.sg, berikut daftar harga gas di Singapura dari waktu ke waktu.
Periode 1 Februari -30 April 2015 sebesar US$ 18,29 per MMBTU
Periode 1 Mei - 31 Juli 2015 sebesar US$ 16,94 per MMBTU
Periode 1 Agustus - 31 Oktober 2015 sebesar US$ 17,55 per MMBTU
Periode 1 November 2015-31 Januari 2016 sebesar US$ 16,80 per MMBTU
Periode 1 Februari 2016 - 31 April 2016 sebesar US$ 16,15 per MMBTU
Periode 1 Mei 2016 - 31 Juli 2016 US$ 15,41 per MMBTU
Periode 1 Agustus 2016 - 31 Oktober 2016 US$ 15,96 per MMBTU
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pada 2 tahun berjalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Salah satunya yaitu soal penurunan harga gas industri.
Airlangga mengungkapkan, penurunan harga gas ini merupakan isi dari paket kebijakan ekonomi jilid III yang dirilis oleh pemerintah pada Oktober 2015 lalu. Namun hingga saat ini, penurunan harga tersebut masih belum terealisasi.
"Tekan paket (kebijakan ekonomi) III soal harga energi. Masalah gas sudah ada Perpes (Peraturan Presiden) 40 Tahun 2016. Kita dorong 13 paket sangat berkait dengan industri paket III," ujar dia pada Rabu (19/10/2016).